Ekonomi 2026 Penuh Dinamika, Dunia Usaha Siapkan Strategi Sejak Dini

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 05 November 2025 09:04 WIB
Tahun 2026 diperkirakan membawa berbagai dinamika ekonomi. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Tahun 2026 diperkirakan membawa berbagai dinamika ekonomi, mulai dari penurunan suku bunga di negara-negara besar, tarif bea masuk, volatilitas nilai tukar, hingga berlanjutnya risiko geopolitik. Oleh karena itu, strategi bisnis untuk menyongsong 2026 harus disiapkan dari sekarang.

Direktur Utama Hana Bank, Ko Yung Ryul, mengatakan bahwa melalui Hana Bank Economic Outlook, perusahaan ingin menegaskan komitmennya untuk mendampingi nasabah dalam menghadapi perubahan ekonomi global.

“Kami berharap ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para nasabah dalam memahami prospek ekonomi tahun 2026 serta merumuskan strategi bisnis di Indonesia. Kami akan terus berkomitmen menjadi mitra terpercaya yang memberikan dukungan optimal, tumbuh bersama nasabah, dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujarnya,  

Sementara itu, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan bahwa pasar modal Indonesia menunjukkan pemulihan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh 16,83% sejak awal tahun hingga 24 Oktober 2025 (year-to-date), dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp16,46 triliun dan jumlah investor aktif harian mencapai 232.000 orang.

“Pertumbuhan IHSG tersebut merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara,” ujarnya.

Iman menambahkan, kepemilikan institusi domestik juga menunjukkan peningkatan sejak awal tahun 2025, dengan investor ritel masih mendominasi transaksi saham. Menjelang akhir tahun, ia memperkirakan ada potensi pemulihan sentimen pasar domestik yang didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga.

 

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyampaikan bahwa optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melampaui 5% pada akhir tahun 2025, dengan asumsi belanja pemerintah mampu direalisasikan secara optimal.

Ia menekankan pentingnya paket kebijakan yang akan direalisasikan pada kuartal IV tahun 2025, yang mencakup bantuan pangan, program padat karya, insentif PPh 21, dan diskon tarif transportasi selama liburan akhir tahun.

“Tren perdagangan umum dan neraca perdagangan yang positif juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan,” ujarnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya