“Baru-baru ini, Indonesia menandatangani MoU dengan Asosiasi Perdagangan Emisi Internasional (IETA) dan Dewan Integritas Pasar Karbon Sukarela (ICVCM). Kemitraan ini berfokus pada pembangunan kapasitas, kolaborasi teknis, dan keterlibatan sektor swasta — elemen-elemen penting untuk pasar karbon yang kredibel dan terhubung secara global,” jelas Wamenhut.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen juga menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama Selatan–Selatan di bidang kehutanan. Indonesia dan Kongo sebelumnya telah berkolaborasi melalui Pusat Lahan Gambut Tropis Internasional (ITPC) dan Inisiatif Lahan Gambut Global, yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan penelitian antarnegara tropis.
“Berlandaskan fondasi ini, Indonesia siap berkolaborasi dengan Republik Demokratik Kongo dalam memperkuat pasar karbon di sektor kehutanan. Kami berbagi komitmen yang sama: melindungi hutan tropis sambil mendorong kemakmuran ekonomi dan sosial,” pungkas Wamen Rohmat Marzuki.
(Feby Novalius)