Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pertamina Jamin Pasokan BBM Jelang Nataru

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 17 November 2025 09:17 WIB
PT Pertamina (Persero) memperkuat pengawasan pasokan dan distribusi BBM serta LPG. (Foto :Okezone.com/Pertamina)
Share :

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan tinggi menjelang akhir tahun. Menyikapi kondisi ini, PT Pertamina (Persero) memperkuat pengawasan pasokan dan distribusi BBM serta LPG agar tetap mampu melayani kebutuhan masyarakat.

VP Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, mengatakan, sistem distribusi BBM dan LPG di Indonesia termasuk salah satu yang paling kompleks di dunia. Kompleksitas ini terutama disebabkan faktor geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas, sehingga membutuhkan kehandalan sarana transportasi distribusi.

“Dengan jangkauan distribusi yang luas dan kondisi geografis sebagai negara kepulauan, pola distribusi energi di Indonesia termasuk yang terumit di dunia. Untuk itu, Pertamina perlu mengantisipasi faktor cuaca yang menjadi tantangan bagi pengiriman BBM dan LPG,” ujar Baron, Senin (17/11/2025).

Pertamina memanfaatkan berbagai moda transportasi, mulai dari armada mobil tangki, kapal, hingga pesawat udara, agar dapat menembus kondisi jalan yang terdampak hujan, longsor, atau bencana lainnya.

Satgas Nataru 2025–2026 Siap Menunjang Distribusi Energi

Selain itu, Pertamina resmi mengaktifkan Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Satgas Nataru), yang berlangsung sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026. Manajemen Pertamina beserta seluruh subholding berkomitmen menjaga layanan energi kepada masyarakat dan memastikan pasokan berjalan lancar.

Satgas Nataru dibuka secara resmi oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, bersama jajaran Direksi Pertamina dan Subholding, serta dihadiri secara virtual oleh manajemen Pertamina Group di seluruh Indonesia.

“Selain melakukan monitoring stok energi secara intensif, Pertamina juga lebih memperhatikan kehandalan sarana transportasi di berbagai moda, sebagai tulang punggung proses distribusi,” tambah Baron.

Masyarakat yang membutuhkan informasi layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135 atau media sosial resmi Pertamina.

 

Puncak Musim Hujan Diperkirakan Mulai November

BMKG mengingatkan semua pihak untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung dari November 2025 hingga Februari 2026. Hingga akhir Oktober, sebanyak 43,8 persen wilayah Indonesia atau setara 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan.

Peralihan musim ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem, mulai dari hujan lebat, angin kencang, hingga ancaman siklon tropis dari arah selatan Indonesia. Beberapa wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi di atas 150 mm per dasarian antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.

Dalam sepekan terakhir, hujan intens tercatat di beberapa daerah, seperti Tampa Padang (Sulawesi Barat) 152 mm per hari, Torea (Papua Barat) 135,7 mm, serta Naha (Sulawesi Utara) 105,8 mm. Pada periode 26 Oktober–1 November 2025, BMKG mencatat 45 kejadian bencana cuaca ekstrem, didominasi hujan lebat dan angin kencang yang menyebabkan banjir, tanah longsor, dan kerusakan bangunan.

Meski hujan mulai meningkat, suhu maksimum harian masih cukup tinggi di sejumlah wilayah, mencapai 37°C di Riau dan lebih dari 36°C di beberapa wilayah Sumatera dan Nusa Tenggara. Kondisi atmosfer yang belum stabil membuat potensi cuaca ekstrem dapat muncul sewaktu-waktu.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya