JAKARTA - Industri ritel Indonesia mengalami transformasi signifikan seiring perkembangan teknologi. Alhasil, hal ini secara otomatis mengubah perilaku konsumen.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara (FEB Untar) Sawidji Widoatmodjo menyampaikan struktur ritel nasional telah melalui fase panjang sebelum mencapai lanskap digital seperti saat ini.
Dia menjelaskan perjalanan industri ritel bermula dari pasar tradisional, kemudian berkembang menjadi warung, supermarket, dan department store. Menurut dia, gelombang terbaru dalam perkembangan ritel adalah masuknya e-commerce sebagai pemain utama.
Sawidji menyebut era modern retail menghadirkan sejumlah raksasa ritel seperti halnya Hero dan Giant untuk ikut menghadirkan layanan digital.
"Kemudian bergeser lagi menjadi semacam Indomaret yang lebih kecil,” ujarnya dalam MoneyFestasi iNews Media Group Campus Connect di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Rabu (26/11/2025)
Namun, siklus digitalisasi pasar ini kembali bergeser menuju minimarket yang lebih kecil. Sawidji menyatakan bahwa toko-toko offline seperti Matahari atau Hero mulai ditinggalkan karena konsumen beralih ke platform digital yang menawarkan variasi produk lebih luas dan kemudahan akses.
"Sekarang kita mulai melihat e-commerce, jadi perkembangan cenderung seperti itu," katanya.