JAKARTA - PT Intikeramik Alam Industri Tbk (IKAI) melakukan terobosan ekspor dengan menjual porselen ke Uni Emirat Arab (UEA) senilai USD1,32 juta.
Meningkatnya sektor properti dan konstruksi di kawasan Timur Tengah menjadi penyebab perluasan tujuan negara ekspor tersebut.
Â
"Sektor properti di Dubai dan Abu Dhabi tengah berkembang pesat. Untuk itu permintaan produk pendukung seperti porselen mengalami lonjakan," kata Direktur Intikeramik Budi Djunaedy, di Jakarta Jumat (26/9/2008).
Â
Budi mengatakan, ekspor porselen ke UEA dilakukan dalam dua tahap yaitu sebanyak 750 ribu meter kubik (m3) senilai USD880 ribu dan 35 ribu m3.
Sayangnya dia belum dapat menyebutkan nilai ekspor untuk tahap kedua masih karena masih dalam tahap negosiasi. Namun dia menargetkan sudah dapat difinalisasi pada kuartal IV-2008. "Untuk tahap pertama sudah kami ekspor pekan lalu," katanya.
Â
Untuk pengiriman tahap I lanjut Budi, produsen merek Essenza ini memasok sebanyak 75 ribu m3 porselen pada salah satu proyek terbesar di Dubai, yaitu Burj Dubai milik Emaar Company.
"Ini langkah bagus bagi Essenza untuk bisa masuk ke proyek prestisius di kawasan Timur Tengah," katanya.
Â
Corporate Secretary Intikeramik Kurniadi mengatakan, hingga akhir tahun ini Intikeramik menargetkan penjualan sebanyak 2,5 juta m3 dengan rincian 1,1 juta m3 untuk ekspor dan 1,3-1,4 juta m3 untuk pasar lokal. Hingga kini realisasinya diperkirakan sudah mencapai 80 persen.
Â
Untuk tujuan negara ekspor urutannya adalah Korea sekitar 400 ribu m3, Thailand 250 ribu m3, Amerika Serikat 100ribu m3 dan sisanya Australia dan negara Timur Tengah. "Dengan asumsi demikian, perseroan hingga akhir 2008 menargetkan dapat meraup pendapatan Rp250-280 miliar dengan laba bersih Rp12-15 miliar," kata Kurniadi.
Â
Pada 2009 jelas dia Intikeramik menargetkan penjualan keramik dan porselen dapat meningkat menjadi 4 juta m3 dengan rincian 1,9 juta m3 untuk ekspor dan 2,1 juta m3 untuk pasar lokal.
Selain memperluas tujuan ekspor ke kawasan Timur Tengah dan menambah porsi penjualan di negara yang selama ini dijadikan tujuan (existing country), perseroan juga akan menambah porsi penjualan domestik. "Kita akan ekspansi ke luar Jabotabek," katanya.
Â
Menurutnya, untuk menggenjot penjualan di tahun depan, Intikeramik tidak akan melakukan ekspansi. Pasalnya, saat ini kapasitas terpasang perseroan mencapai 6,6 juta m3 dengan utilisasi 2,5 juta m3. "Jadi masih besar untuk meningkatkan utilisasi produksi," katanya.
Â
Hanya saja jelas Kurniadi, untuk meningkatkan penjualan menjadi 4 juta m3 di 2009 Intikeramik membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar. Saat ini perseroan tengah menjajaki pinjaman kepada sejumlah bank lokal untuk belanja kerja (working capital) 2009.
"Sudah ada bank lokal yang berminat untuk memberikan fasilitas kredit Rp90 miliar dan USD3 juta," katanya.
(Rani Hardjanti)