JAKARTA - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) tetap melanjutkan penawaran umum saham terbatas (rights issue) senilai Rp200 miliar pada September mendatang setelah sebelumnya tertunda.
"Rencana rights issue tetap kami laksanakan, mungkin bulan September mendatang," kata Direktur IKAI Budi Muljono Djunaedy usai rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa (RUPST/LN) perseroan di Jakarta, Senin (30/6/2008).
Rencananya IKAI akan melepas saham baru sebanyak 250 juta saham di harga Rp800 per saham pada Juni 2008. Sebagai pembeli siaga (standby buyer), perseroan telah menunjuk ILIC Kuwait. Penundaan dilakukan karena adanya perubahan susunan manajemen ILIC Kuwait.
Namun Budi menyatakan bahwa rencana rights issue akan tetap dilaksanakan, hanya mengalami penundaan jadwal saja. Rencananya dana hasil right issue akan digunakan untuk melunasi pinjaman ke Bank Mandiri Rp200 miliar.
Menurut Budi, utang ke Mandiri telah jatuh tempo pada Juni 2008. Akibat penundaan rights issue, perseroan berhasil memperpanjang masa jatuh tempo hingga rights issue dilaksanakan. "Karena rights issue tertunda, kami minta perpanjangan waktu ke Mandiri hingga September," kata Budi.
Mengenai harga rights issue, Budi mengatakan hingga saat ini belum ada rencana perubahan yaitu tetap di harga Rp800. "Sampai saat ini belum ada rencana perubahan, tapi ke depan kami belum tahu," kata Budi.
Sementara Corporate Secretary IKAI Kurniadi mengatakan, perseroan akan meningkatkan utilisasi produksi menjadi 55-65 persen dari kapasitas produksi saat ini 6,1 juta unit meter persegi. Adapun pada 2007 utilisasi produksi hanya mencapai 40 persen. "Jadi tahun ini produksi kita akan ditingkatkan menjadi 3,5 juta meter persegi," katanya.
Kurniadi mengatakan, sumber pembiayaan peningkatan utilisasi produksi tersebut akan menggunakan pinjaman dari Bank Muamalat sebesar Rp90 miliar dan USD3 juta. "Jadi investasi penambahan kapasitas produksi itu sebesar platform kredit kita ke Muamalat," katanya.
Dia mengungkapkan, dengan peningkatan utilisasi produksi maka pada 2008 perseroan menargetkan pendapatan menjadi Rp280-300 miliar atau naik dari 2007 Rp204 miliar. Adapun laba bersih ditagetkan mencapai Rp15-18 miliar atau naik dari sebelumnya Rp3,7 miliar.
(M Budi Santosa)