 
                JAKARTA - PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) optimistis meraih kenaikan penjualan  sebesar 10-15 persen pada 2009, atau sama dengan proyeksi pertumbuhan industri farmasi  nasional. Mulai beralihnya cara pengobatan masyarakat menjadi penyebab  pertumbuhan tersebut.
"Untuk proyeksi pertumbuhan 2009 kami menggunakan panduan  ekspektasi yang disampaikan lembaga survei medis independen, yaitu International  Medical Survey (IMS)," kata Direktur Tempo Scan P Hamonangan Nasoetion, di  Jakarta, Senin (29/12/2008).
Berdasarkan prediksi IMS, jelas dia, pertumbuhan industri  farmasi nasional akan berada di kisaran 10-15 persen. Pertumbuhan penjualan itu  disebabkan semakin mahalnya harga obat sedangkan di satu sisi daya beli  masyarakat menurun. Kondisi ini jelas dia, justru memicu meningkatnya  pengobatan sendiri (self medication).
Masyarakat atau  pasien akan lebih memilih cara pengobatan sendiri dibandingkan berobat ke dokter  dengan resiko harus membayar honorarium dokter maupun resep-resep yang  dianjurkan di saat daya beli masyarakat melemah. "Dengan demikian, cara  pengobatan sendiri akan meningkatan permintaan atas obat Consumer Health  Product," katanya.
Menurut dia, untuk menghadapi krisis keuangan global TSPC  telah menyusun strategi yaitu pemanfaatan ekuitas merek yang dipergunakan oleh  divisi farmasi dan divisi perawatan kesehatan dan kosmetika secara optimal.  Selain itu, perseroan juga akan memperluas fasilitas produksi, mengkonsolidasi  pembelian bahan kemasan dan bahan  baku serta mengupayakan sumber  alternatif. "Ini untuk mendapatkan harga, kualitas, dan termin pembayaran  terbaik," katanya.
Selanjutnya, perseroan juga akan meningkatkan kemampuan  produk in-house untuk bahan kemasan plastik, serta produk lotion  dan cair untuk produk-produk perawatan kesehatan dan kosmetika. "Kita juga  akan mempercepat pengiriman dengan menambah armada transportasi darat,"  katanya.
Mengenai maraknya peredaran obat palsu akhir-akhir ini,  Nasoetion mengungkapkan,   perseroan telah melakukan antisipasi dengan  memberi kode tertentu pada produk dan hologram. "Dengan demikian, apabila  dipalsukan, kami akan segera mengetahuinya," pungkasnya.
Hingga kuartal III-2008, produsen minuman berenergi  hemaviton ini masih mengalami peningkatan penjualan bersih sebesar 20,38 persen  menjadi Rp2,711 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp2,252 triliun.  Sedangkan laba bersih juga mengalami kenaikan 4,89 persen menjadi Rp273,528 miliar  dibanding periode yang sama 2007 sebesar Rp260,765 miliar.
Riset PT Kim Eng Securities menyatakan, perseroan  berpotensi mencatat kenaikan penjualan hingga akhir 2008 sekira delapan persen karena  ditunjang oleh peningkatan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp90  miliar. "Manajemen Tempo Scan lebih konservatif dalam membuat target penjualan  2008 dibandingkan dengan Kalbe Farma yang memproyeksikan penjualan tumbuh 15 persen.  Tempo Scan tidak berencana melakukan ekspansi agresif pada tahun ini," tulis  riset yang diterbitkan beberapa waktu lalu.