Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Moody's Naikkan Rating Berlina Jadi Baa2.id

Candra Setya Santoso , Jurnalis-Senin, 29 Juni 2009 |14:49 WIB
Moody's Naikkan Rating Berlina Jadi Baa2.id
Logo PT Moody's
A
A
A

JAKARTA - PT Moody's Indonesia menaikkan peringkat skala nasional perusahaan dan obligasi PT Berlina Tbk (BRNA) menjadi Baa2.id dari Baa3.id. Prospek peringkat adalah stabil.

"Kenaikan peringkat mencerminkan penguatan profil keuangan perseroan dan juga dihilangkannya risiko pembiayaan kembali untuk obligasi sebesar Rp117 miliar yang jatuh tempo pada Desember tahun ini," kata Analis Utama Moody's Joko Widodo, dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (29/6/2009).

Setelah kinerja usaha yang lemah pada 2006 yang disebabkan oleh kondisi pasar yang tidak menguntungkan pada industri kemasan, perseroan telah secara konsisten memperbaiki profil keuangannya, terutama karena perseroan dapat mengelola kenaikan biaya dan efisiensi produksi dengan baik.

Pada 2008, credit metrics perseroan yang diukur dengan adjusted EBIT margin dan rasio EBIT/Interest, masing-masing meningkat menjadi 9,7 persen dan 2,3 kali, dari 5,4 persen dan 0,7 kali pada tahun 2006. Selain itu, adjusted debt/EBITDA juga menguat menjadi 2 kali dari 3,6 kali selama periode tersebut.

Perseroan juga dinilai secara efektif telah menghilangkan risiko pembiayaan kembali untuk obligasi sebesar Rp117 miliar yang akan jatuh tempo Desember 2009 dengan mendapatkan fasilitas pembiayaan kembali bertenor lima tahun CIMB-Niaga enam bulan sebelum tanggal jatuh temponya.

"Hal tersebut menunjukkan komitmen kuat pihak manajemen untuk memenuhi kewajiban keuangannya sesuai yang diperjanjikan. Risiko pembiayaan kembali ini selama 12 bulan terakhir telah menjadi kendala untuk adanya peningkatan peringkat bagi BRNA," jelas Joko.

Prospek stabil mencerminkan ekspektasi Moody's bahwa BRNA akan dapat mempertahankan kinerja usaha yang stabil sambil mengejar pertumbuhan usaha. Tekanan yang positif terhadap peringkat dapat timbul jika BRNA dapat secara konsisten memenuhi semua financial covenants dan di saat yang sama melakukan pertumbuhan usahanya seperti yang direncanakan.

Sebaliknya, tekanan penurunan peringkat dapat timbul jika BRNA gagal mengeksekusi rencana bisnisnya sehingga mempengaruhi profil keuangannya, yang mungkin disebabkan oleh adanya perubahan iklim usaha di luar perkiraan. Tekanan dapat juga terjadi jika perusahaan melakukan ekspansi yang signifikan yang dibiayai oleh hutang tanpa menghasilkan arus kas yang memadai. Adjusted EBIT margin di bawah enam hingga tujuh persen dan atau EBIT/interest di bawah 1-1,5 kali dapat dijadikan pertanda bahwa penurunan peringkat perlu dilakukan.

Pada perdagangan IHSG sesi kedua sore ini, harga saham dengan kode emiten BRNA bergerak stagnan di posisi Rp600 per lembar sahamnya.

(Candra Setya Santoso)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement