JAKARTA - PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) pada 2010 menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp8 miliar. Dana yang diambil dari kas internal tersebut akan digunakan untuk biaya perawatan saja.
“Capex kita tidak begitu besar, hanya untuk maintenance,” kata Direktur Indo Acid Sharad Ganesh Ugrankar usai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Senin (26/4/2010).
Di samping itu, pada tahun ini Indo Acid memproyeksi laba usaha mencapai Rp47,145 miliar atau naik dari tahun 2009 sebesar Rp44,278 miliar, laba kotor Rp85,062 miliar atau turun dibanding realisasi tahun lalu Rp89,630 miliar.
Penurunan laba kotor tahun ini jelas Ganesh, disebabkan meningkatnya beban pokok penjualan menjadi Rp316,115 milar dibanding tahun 2009 sebesar Rp262,913 miliar.
Presiden Direktur Indo Acidatama Budhi Moeljono menambahkan, perseroan mendapat komitmen pinjaman dari HSBC sebesar USD13 juta guna memperkuat struktur modal. Pinjaman ini dapat di-exercise hingga USD18 juta "Kami sudah dapat komitmen dari HSBC bisa mecapai USD15-18 juta," katanya.