Indeks Saham Masih Berpotensi Menguat

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bakal bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Sentimen positif datang dari perkembangan terakhir kondisi Eropa yang mulai membaik dan nilai tukar rupiah yang menguat.

Walau demikian, kondisi Eropa belum pada kondisi final. Artinya, kemungkinan masih akan ada pergolakan terkait krisis di Eropa tersebut. "Kami perkirakan hari ini indeks akan bergerak fluktuatif. Perlu diperhatikan kondisi bursa regional masih belum stabil," kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepada okezone di Jakarta.

Dia mengatakan jika indeks saham akan menjajal resistance level 2.835 pada perdagangan hari ini. Sementara support berada pada level 2.770.

Sekadar mengingatkan, IHSG naik besar pada perdagangan kemarin seiring dengan kenaikan yang terjadi pada bursa regional. Investor asing tercatat melakukan net buy yang cukup besar mengindikasikan mulai terjadinya akumulasi pada saham unggulan.

Di mana investor asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp927,56 miliar.Selain itu,gerak IHSG juga akan ditopang oleh penguatan nilai tukar rupiah,yang kemarin menguat ke Rp9.180 per dolar Amerika Serikat.

Alhasil, IHSG pada penutupan perdagangan saham kemarin, Senin (31/5/2010) sore mengalami kenaikan hingga 83,04 poin atau 3,06 persen ke posisi 2.796,96. Sementara LQ45 naik hingga 18 poin ke 543,59, begitu juga JII naik 13,53 poin atau 444,6.

Membaiknya sentimen regional tampak memberi dampak positif bagi indeks di Asia, termasuk IHSG. Sementara itu, indeks Nikkei naik 5,72 poin atau 0,06 persen ke 9.768,7. Indeks Hang Seng turun 1,52 poin atau 0,01 persen ke 19.765,19 dan indeks Straits Times naik 68,87 poin atau 2,55 persen ke 2.764,89.

Nilai transaksi pasar saham Indonesia tercatat sebesar Rp4,59 triliun dengan volume sebanyak 6,47 miliar lembar saham. Sebanyak 183 saham menguat, 46 saham melemah, dan 46 saham tidak mengalami perubahan harga.

(Widi Agustian)