Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PT JAS Proyeksikan Laba 2010 Sebesar Rp112,7 M

Rheza Andhika Pamungkas , Jurnalis-Selasa, 08 Juni 2010 |14:53 WIB
PT JAS Proyeksikan Laba 2010 Sebesar Rp112,7 M
Ilustrasi. Foto: Heru Haryono-Okezone.com
A
A
A

JAKARTA - PT Jasa Angkasa Semesta (PT JAS) memproyeksikan dapat mencatat kenaikan laba menjadi Rp112,7 miliar, atau naik 10 persen dibanding laba 2009. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menginvestasikan dana sebesar Rp50 miliar untuk mengembangkan bisnis Ground Handling Service, Lounge dan Cargo Service (warehouse).

"perseroan menginvestasikan sebesar total Rp50 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan warehouse khususnya di IT seperti pelayanan investasi Electronic Data Interchange (EDI)," ujar Diretur dan Sekertaris Perusahaan PT JAS Ardjuna Sitorus, dalam konferensi pers di Warung Sunda, Pacific Place, Jakarta, Selasa (8/6/2010).

Selain bisnis warehouse, perseroan juga akan mengembangkan layanan Ground Handling Service (GHS), sebagai penyumbang utama pendapatan JAS. Saat ini, layanan GHS ada di bandara-bandara di Jakarta, Bali, Surabaya, Manado, Makasar, Medan, Balikpapan, Batam, Jogjakarta dan Timika. Dalam lima tahun mendatang, ditargetkan akan ada 10 bandara baru yang akan dilayani JASS.

Menurutnya, Perseroan memfokuskan pembukaan layanan GHS yang baru untuk wilayah Indonesia Timur. Dimana jalur-jalur penerbangan domestik mulai tumbuh dengan tingkat intensitas yang semakin besar.

"Jika situasi tersebut terus terjadi, maka maskapai penerbangan diyakini membutuhkan jasa ground holder dengan kualitas internasional. Dan perseroan akan menambah jasa ground holder apabila ada permintaan dari maskapai. Khususnya saat penerbangan sudah 5-10 kali per hari," tambahnya.

ia menuturkan, biaya Investasi untuk pembukaan satu cabang pelayanan GHS mencapai Rp7 sampai 10 miliar. Hingga jika 10 bandara teralisasi sesuai rencana perseroan, maka perseroan harus mengeluarkan dana sampai Rp 100 miliar. Selain itu, pada tahun ini perseroan berencana untuk membuka executive lounge untuk pemberangkatan penumpang penerbangan internasional dan domestik untuk menambah tiga lounge yang sudah ada dengan penambahan di Denpasar dan Balikpapan dimana biaya investasinya sebesar Rp2 miliar.

Sekedar informasi, hingga akhir 2009, pendapatan usaha perseroan mencapai Rp571,2 miliar, meningkat 13,8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp501,8 milyar. Peningkatan pendapatan berasal dari kontribusi unit usaha kargo yang mencapai Rp278,6 miliar atau meningkat sebesar 9 persen dibandingkan 2008.

Selain itu peningkatan pendapatan usaha disumbang dari unit usaha Silver Ground Services yang meningkat sebesar Rp34,1 milyar atau meningkat sebesar 91,4 persen jika dibandingkan dengan perolehan 2008. Sementara itu, laba usaha perseroan 2009 juga mengalanmi kenaikan 46 persen dari Rp118 miliar di 2008 menjadi Rp171,7 milyar di 2009. Adapun laba bersih perseroan 2009 naik 16 persen dari Rp88,5 miliar di 2008 menjadi Rp102,6 miliar di 2009.

Peningkatan tersebut didapatkan selain karena meningkatnya kinerja usaha perseroan pada 2009 juga karena adanya penurunan dalam tarif pajak usaha badan dari 30 persen di 2008 menjadi 28 persen di tahun 2009.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement