Inilah Barang yang Banyak Diekspor ke Jepang

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan batu bara, karet, tembaga, dan nikel adalah barang yang saat ini banyak diekspor ke Jepang.

Kepala BPS Rusman Heriawan menjelaskan jika ekspor yang dilakukan ke Jepang kebanyakan adalah sumber daya alam. Dia menjelaskan dari data yang diperoleh BPS pada Januari hingga Maret, tercatat ada empat ekspor terbesar ke Jepang.

"Paling besar itu karet, nilainya mencapai USD458 juta," jelas Rusman di kantor Pusat BPS, Jalan Pasar Baru, Jakarta, Senin (2/5/2011).

Untuk batu bara, jelas Rusman, terdapat dua macam yakni cooking coal (untuk memasak) sebesar USD420 juta dan batu bara biasa sekira USD270 juta. "Jadi kalau digabung itu nilainya besar sekali," tambahnya.

Namun demikian, dia menjelaskan masih ada produk industri juga yang diekspor ke Jepang namun nilainya di bawah USD100 juta. "Itu seperti udang, flywood, alumunium, printing material, dan kabel," jelas Rusman.

Rusman menjelaskan, impor dari Jepang yang paling banyak adalah dari kendaraan bergerak seperti dump truck dan kendaraan bermotor. Uniknya, Indonesia juga mengimpor refined cooper padahal Indonesia juga mengimpor kepada Jepang. "Jadi kita kirim, kita impor juga," ujarnya.

Maka dari itu, industri hilir perlu digalakkan. "Karena itu hilir kita perlu ditingkatkan, agar kita tidak perlu ekspor bahan mentah lagi," jelas Rusman.