Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi Rp1,4 M, CFC Buka Gerai Sebulan di Pantura

Yuni Astutik , Jurnalis-Selasa, 21 Agustus 2012 |14:23 WIB
Investasi Rp1,4 M, CFC Buka Gerai Sebulan di Pantura
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bagai gayung bersambut, seiring bertambahnya banyak gerai junk food yang dibuka, banyak pula masyarakat yang saat ini menjadikan fast food sebagai salah satu gaya hidup.

Sebut saja PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) yang membawahi restoran cepat saji dengan nama CFC. Selain CFC, merk dagang lain yang juga diusung oleh PTSP yaitu Sapo Oriental Restaurant, dan Call Donat.

Corporate Services Director PTSP Susanna Kusnowo mengatakan, ada waktu-waktu tertentu restoran fast foodnya mengalami peningkatan penjualan dibanding dengan bulan biasa. Misalnya saat puasa dan Lebaran, Natal dan Tahun Baru, dan tentu saja saat libur sekolah.

"Kalau saat puasa dan Lebaran, omzetnya bisa meningkat sekira 30 persen dibanding dengan bulan biasa," katanya kepada Okezone beberapa waktu lalu.

Saat ini, perseroan telah membuka lebih dari 200 gerai restoran cepat saji yang tersebar di seluruh Indonesia. Letak gerai tersebut juga tidak hanya terletak di pusat kota, tetapi juga di kota kecamatan dan kabupaten.

Puasa dan Lebaran

Momen yang setiap tahunnya selalu mendatangkan keuntungan berkali lipat ini juga dimanfaatkan oleh CFC. Sejak 2008 lalu, CFC telah membuka gerai-gerainya di jalur pantura sebagai alternatif bagi para pemudik yang melintasi jalur tersebut. Uniknya, gerai CFC yang dibuka di Pantura hanya berlangsung selama satu bulan. "Memang buka cuma sebulan, tapi persiapannya lebih dari satu bulan," katanya lagi.

Gerai yang dibuka berupa tenda-tenda yang didirikan di beberapa rest area serta SPBU. Tahun ini, setidaknya ada tujuh gerai yang dibuka yaitu Darussalam 3 & 4, Kasandra, Patok Beusi, Ciasem, Pejagan, dan Mundusari. Dia mengaku, jumlah gerai yang dibuka setiap tahunnya memang meningkat. Tahun ini, nilai investasi yang disiapkan untuk membuka ketujuh gerai tersebut sekira Rp1,4 miliar yang diambil dari kas internal perseroan.

Dia mengaku, biaya investasi tersebut terbilang kecil. Malahan, dia menyebut investasi lantaran hanya menyiapkan peralatan masak serta peralatan lain yang bisa digunakan dikemudian hari. "Equipmentnya bisa digunakan untuk pembukaan gerai baru di tempat lain," katanya.

Saat ini, ide membuka gerai fast food di jalur pemudik memang belum banyak dilirik oleh kompetitor yang lain. Menanggapi hal tersebut, Susanna tidak gentar seandainya ide ini dilirik oleh pengusaha fast food lain yang sudah menjamur di Indonesia.

"Ingin membuka gerai seperti ini (di Pantura) preparation-nya banyak, butuh SDM banyak, kita lebih fleksibel. Mereka (kompetitor) harus bayar franchise fee, kita tidak," ujarnya.

Target Omzet Rp1,9 Miliar

Dari ketujuh gerai yang dibuka, Susanna menargetkan bisa mengantongi Rp1,9 miliar sepanjang dibukanya gerai tersebut. Dia menyebut, jumlah tersebut terbilang kecil jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan semester I-2012 yang mencapai Rp24 miliar. Kontribusi terbesar memang masih berasal dari CFC yaitu sekira 90 persen. Sisanya, baru berasal dari dua merk dagang yang lain.

Dia mengaku, pendapatan setiap tahunnya memang meningkat dari hasil pembukaan gerai di pantura. Tahun lalu, CFC meraup Rp1,6 miliar atau naik 18 persen dibanding dengan target tahun ini. Tahun-tahun berikutnya, CFC memang akan terus melihat peluang pembukaan gerai jalur Pantura yang lain, lantaran saat ini pembukaan baru hanya sebatas di wilayah Cirebon Jawa Barat.

"Mungkin next year, pelan-pelan kita akan buka ke daerah yang lebih jauh lagi," tandasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement