Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dwelling Time Jadi Hambat INSW

Maesaroh , Jurnalis-Senin, 21 Januari 2013 |17:01 WIB
<i>Dwelling Time</i> Jadi Hambat INSW
Ilustrasi. (Foto: Nia/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Sistem Indonesia National Single Window (INSW) diklaim dapat menurunkan biaya logistik karena waktu bongkar logistik di pelabuhan dapat terpangkas. Namun sistem ini memiliki kelemahan.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengungkapkan kelemahan INSW adalah sistem transit kontainer alias dwelling time. Menurut dia, harus dicari jalan agar dapat menurunkan waktu transit tersebut.

Salah satu cara yang diusulkan, yakni memberikan intensif pada operator yang bekerja di Sabtu-Minggu, atau hari libur. Dia menjelaskan, operator tersebut bisa dari pihak swasta dan tidak perlu dari BUMN.

"Saya kira swasta tertarik asal ada kepastian. Makanya, kita bikin kepastiannya seperti peraturan dengan gitu, dengan sendirinya swasta jadi tertarik. tuntutannya dengan swasta itu harus mampu dweeling time-nya harus turun, Tarif tidak terlalu berat," kata dia, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Menurutnya, lambatnya bongkar muat di pelabuhan telah membuat Indonesia merosot di mata investor. Menurut survei internasional, peringkat kemudahan berbisnis Indonesia turun dari 75 turun ke 59.

"Tapi nilai infrastruktur masih nilai 88. ini gunanya kalibaru harus diselesaikan, kalau sudah diselesaikan maka 88 tidak menjadi turun-turun lagi," tutur dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement