Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sistem Impor Satu Pintu Bakal Kurangi Korupsi

Hendra Kusuma , Jurnalis-Senin, 10 Juni 2013 |11:22 WIB
Sistem Impor Satu Pintu Bakal Kurangi Korupsi
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Guna menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu keharusan untuk di kuasai. Salah satunya adalah sistem National Single Windows (NSW).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dengan menguasai sistem TIK, maka akan mempermudah berlangsungnya proses ekspor dan impor yang terjadi di Indonesia.

"Sistem perdagangan di kawasan ASEAN saja sudah pakai NSW, mau ekspor enggak perlu datang ke pelabuhan. Di mana saja bisa ekspor pakai sistem NSW," kata Hatta seusai acara ASEAN CIO Forum 2013 di gedung BPPT, Jakarta, Senin (10/6/2013).

Hatta menjelaskan, Sumber daya manusia (SDM) akan menjadi peran penting dalam penerapan NSW, serta pengoperasian NSW akan menjadi baik apabila seluruh kewenangan dan regulatory yang saat ini tercecer di setiap Kementerian mampu diletakkan pada satu sistem, yakni NSW.

"Nanti akan ada NSW, itu operasinya akan baik semuanya apabila seluruh kewenangan dan regulatory nya yang pada tercecer di kementerian, diletakkan pada satu sistem, di beri kewenangan pada satu sistem untuk mengoperasikan itu," tambah Hatta.

Salah satu yang masih menjadi kendala adalah masalah izin impor. Hatta menilai, jika izin impor tidak diletakkan dalam NSW, akan terus berkelut di masing-masing kementerian, yang pada akhirnya menjadi tanggung jawab SDM.

Oleh karena itu, Hatta berkeinginan dengan NSW, seluruh regulatory diharapkan masuk dalam satu sistem. Sistem ini akan mengoperasikannya dan sedikit kemungkinan untuk tersentuh oleh SDM. Sehingga, dengan sistem ini meminimalisir terjadinya tindak korupsi.

"Jadi less paper work, dan kecil bersentuhan dengan manusia. Inilah yang disebut birokrasi critical reform, sehingga kemungkinan terjadinya Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) kecil karena yang bergerak sistem," tutupnya.

Sekadar informasi, Chief Information Officer (CIO) di sebuah organisasi baik pemerintah maupun korporasi telah terbukti meningkatkan peran, kapabilitas dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang baik, terarah dan selaras dengan strategi bisnis dari organisasi tersebut.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement