Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SMAR Pasok Biodiesel Bagi PLN

Fakhri Rezy , Jurnalis-Senin, 20 Januari 2014 |21:04 WIB
SMAR Pasok Biodiesel Bagi PLN
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Kebijakan pemerintah mendorong pemanfaatan bahan bakar nabati guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak mulai berjalan saat PT PLN (Persero) menandatangani kesepakatan pengadaan bahan bakar bagi sejumlah pembangkit listrik mereka dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR).

“Meski baru langkah awal, namun pesan penting dari kesepakatan ini adalah kita mampu membangun ketahanan energi melalui pemanfaatan bahan bakar terbarukan berbahan dasar minyak kelapa sawit yang memang merupakan kekuatan Indonesia,” ujar Chairman Sinar Mas Agrobusiness & Food, Franky O Widjaja setelah penandatanganan kesepakatan di Jakarta (20/1/2014).
 
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 tahun 2013 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati Sebagai Bahan Bakar Lain mensyaratkan penggunaan bahan bakar nabati di dalam negeri hingga 10 persen dari keseluruhan penggunaan bahan bakar nasional.

PT SMART Tbk. sesuai kesepakatan akan memasok sebanyak 3.320 metrik ton processed palm oil (PPO) atau biodiesel berbahan dasar minyak kelapa sawit (CPO) per tahun bagi pembangkit listrik PLN di Medan di Sumatera Utara. Nantinya PPO tadi akan langsung digunakan oleh mesin pembangkit listrik bertenaga diesel milik PLN tanpa adanya pencampuran dengan bahan bakar jenis lain.

Pemerintah dan kalangan industri memperkirakan peningkatan pemanfaatan bahan bakar nabati di dalam negeri tersebut – baik untuk energi maupun nonenergi akan mendorong penyerapan CPO hingga 3,5 juta ton pada tahun ini, atau menjadikan konsumsi domestik CPO mencapai keseluruhan 11,5 juta ton, dan akan terus meningkat.

“Kami harap kerja sama ini menjadi momentum membuka mata sejumlah pihak, khususnya asing, yang meragukan kemampuan CPO sebagai kontributor pemenuhan kebutuhan pangan sekaligus energi hijau terbarukan,” kata Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto.

Meningkatnya kebutuhan CPO domestik diharapkan mampu mendongkrak harga CPO di pasar global yang akan menguntungkan Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit dunia. Sementara di dalam negeri, ketahanan energi semakin kuat terbangun berikut membaiknya neraca perdangan Indonesia sebagai dampak dari pengurangan impor bahan bakar minyak.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement