JAKARTA - Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton (Wika Beton) menawarkan harga penawaran umum perdana saham melalui skema Initial Public Offering (IPO) di kisaran Rp470-Rp630 per saham.
Harga yang ditawarkan oleh Wika Beton di kisaran Rp470-630 per saham itu ditaksir memiliki Price Earning Ratio (PER) sekitar 12,99 kali hingga 17,42 kali dari PER rata-rata industrinya saat ini kurang lebih di level 14,64 kali.
Menanggapi hal tersebut, Analis Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio menilai harga saham yang ditawarkan WIKA Beton cukup murah, mengingat prospek dari bisnis WIKA beton itu sendiri diperkirakan bagus pasca Pemilu (Pemilihan Umum).
"Harga yang ditawarkan oleh WIKA Beton itu cukup murah. Prospek WIKA Beton juga bagus setelah masa peralihan Presiden baru nanti, karena pembangunan di Tanah Air juga akan mulai direalisasikan pasca itu," ucap Rio kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Menurut Rio, dengan harga saham IPO yang terbilang murah, maka saham yang ditawarkan ke publik dipastikan akan mendapatkan sambutan positif dari para investor. "Akan mengalami perkembangan khususnya pada proyek infrastruktur yang akan berjalan," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur WIKA Beton, Fery Hendriyanto mengatakan, harga perdana saham perseroan bukan hanya ditawarkan ke investor domestik saja tetapi juga untuk investor asing. Sehingga perseroan akan melakukan road show ke sejumlah negara.
"Ya kita akan road show, seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Hong Kong," jelas Fery.
Seperti yang diketahui, Wika Beton akan melepas 23,47 persen saham atau sebanyak-banyaknya 2,045 miliar saham. Dengan demikian perseroan dipastikan meraup dana hasil IPO senilai Rp961,15 miliar hingga mencapai Rp1,28 triliun.
Nantinya, sebesar 85 persen dari dana IPO akan digunakan untuk ekspansi usaha. Manajemen Wika Beton akan menerapkan agenda ekspansi diantaranya penguasaan qquarry material alam, pembangunan pabrik baru, kapasitas pabrik dan juga pembelian alat yang secara sinergis mendukung kemudahan instalasi produk yang dihasilkan Wika Beton.
Sedangkan, sisa dana sebesar 15 persen akan digunakan untuk tambahan modal kerja.
Perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Sucorinvest Sentral Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk pelaksanaan IPO.
Book building dilakukan pada 4-18 Maret, diharapkan pernyataan efektif OJK pada 24 Maret 2014. Penawaran umum akan direncanakan pada 26-28 Maret 2014 sedangkan pencatatan di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan ditargetkan pada 3 April 2014.
(Fakhri Rezy)