JAKARTA - Indonesia sangat optimistis dengan peningkatan hubungan bilateral dengan Irak. Diharapkan Irak akan memberikan kesempatan positif atau membuka peluang bisnis dan investasi yang luas untuk Indonesia.
"Pemerintah Indonesia memiliki tugas untuk memberikan dukungan kepada pengusaha Indonesia dalam upaya investasi di Irak. Kami berharap, Pemerintah Irak juga memberikan dukungan kepada investor Indonesia," ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM A Edy Hermantoro yang menjadi Ketua Delegasi RI dalam The 1st Indonesian-Iraq Joint Working Group, seperti dilansir dari laman Ditjen Migas Kementerian ESDM, Selasa (11/3/2014).
Dia melanjutkan, hubungan Indonesia dan Irak diharapkan dapat dikembangkan lebih baik dan erat. Pemerintah Irak menyambut baik joint working group antara Indonesia dan Irak ini.
Delegasi Irak dipimpin oleh Director General for Midland Oil Company, Ministry of Oil Iraq, Delman N Abdullah mengungkapkan, pihaknya ingin lebih mengembangkan potensi migas di negaranya dan membutuhkan investor dari luar negeri, termasuk Indonesia.
Produksi minyak Irak per hari 3 juta barel per hari dari 28 lapangan. Irak menargetkan produksi minyak meningkat menjadi 9-10 juta barel per hari tahun 2020.
Sementara di hilir migas, Irak akan membangun empat kilang baru yang berkapasitas total 750.000 barel per hari. Saat ini Irak telah memiliki 12 kilang dengan kapasitas 850.000 barel per hari.
(Widi Agustian)