LONDON - London yang mendapat predikat sebagai kota teraman untuk investasi properti kini menjadi serbuan para orang kaya, terlebih Asia. Tercatat orang Asia saat ini mendominasi pasar properti di London.
Mengutip dari World Property Channel, Sabtu (15/3/2014), melihat mendominasinya investor asia di London, tak ayal menimbulkan sentimen anti-asing terhadap pemilikan properti di London. Hal ini terjadi karena penduduk Inggris diwajibkan membayar pajak capital gain, sedangkan bagi pembeli asing tidak.
"Melihat fenomena ini bukan tidak mungkin nantinya pemerintah Inggris akan menerapkan kebijakan properti layaknya di Asia," ucap Kepala Konsultan Perumahan, Mark Former.
Inggris saat ini menjelma menjadi surga bagi para investor asing. Mulai April 2015 pemerintah Inggris membuat kebijakan setiap pemilik asing harus membayar pajak capital gain dari setiap keuntungan properti yang dijual. Sementara itu, Kanselir Inggris George Osborn membantah fenomena yang terjadi di Inggris saat ini.
"Inggris merupakan negara yang terbuka untuk investor dari seluruh dunia. Tidak benar kalau masyarakat Inggris justru yang disuruh membayar pajak, sementara asing tidak," ucapnya.
Saat ini tercatat harga rata-rata apartemen di pusat London sekitar USD1,7 juta atau Rp19 miliar (kurs Rp11.355 per USD). Tingginya harga ini membuat banyak warga Inggris tidak mampu membeli apartemen di pusat kota. Dan membuat pembeli asing mendominasi dibanding pembeli lokal. Menurut survey, pembeli asing (Asia) properti London mencapai 70 persen. Knight Frank mencata pembeli rata-rata berasal dari Hong Kong, Singapura, Malaysia dan China yang mulai ramai menyusul belakangan ini.
(Widi Agustian)