JAKARTA - Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini mampu mencatatkan kinerja positif. Sayangnya, Rupiah masih belum mampu turun dari level Rp12.000 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Senin (20/10/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat 77,50 poin atau 0,64 persen ke Rp12.032 per USD. Hari ini Rupiah bergerak di kisaran Rp12.003-Rp12.088 per USD.
Abnalis Monex, Ariston Tjendra, mengatakan pasar keuangan tidak banyak memiliki market mover yang bisa menggerakkan pasar. Menurutnya, saat ini pasar masih mewaspadai isu pelambatan ekonomi yang bisa menghambat kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
"Isu ini berkembang pekan lalu, dan pekan ini pasar akan kembali mengonfirmasi isu ini lewat data-data ekonomi yang akan dirilis pekan ini," jelas dia dalam risetnya.
Meski demikian, dia mengatakan akan ada banyak berita ekonomi penting baru yang dirilis besok. "Malam ini dari Kanada akan dirilis data Penjualan Grosir Bulan Agustus, yang mungkin bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar dolar Kanada yang masih tertekan karena penurunan harga minyak mentah," jelas dia.
"Sementara dari bursa saham AS, ada beberapa laporan earning/penghasilan yang akan dirilis yaitu dari Halliburton (sebelum bursa dibuka), IBM dan Texas Instrument (sesudah bursa ditutup). Laporan earning ini mungkin bisa mempengaruhi pergerakan indeks saham AS secara keseluruhan," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)