"Tahun 2014 ini capex USD175 juta untuk rig jack-up. Rig itu terbesar yang dimiliki kami," tutur Direktur Utama APEX Zainal Abidinsyah Siregar dalam acara public expose perseroan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Zainal mengatakan, dana capex yang dimiliki perseroan pada tahun ini didapatkan dari internal cash maupun leasing. "Kami belum mau menentukan belanja modal atau ekspansi di tahun depan. Kalau aset-aset yang ada sebelumnya masih dikembangkan," paparnya.
Lebih lanjut Zainal menjelaskan, perusahaan menggunakan rig jack-up untuk menjalankan pengeboran off shore di Indonesia dan Asia Tenggara. "Kita akan ngebor di laut lepas pantai di Indonesia dan Asia Tenggara," kata dia.
Tasha sendiri akan menjalankan kontrak dengan perusahaan minyak Malaysia, Petronas. Kerjasama ini memiliki kontrak sebesar USD52 juta. Durasi kontrak selama dua tahun, dengan opsi bisa diperpanjang waktunya.
Selain itu, dia mengatakan potensi revenue dari backlog kontrak yang sebesar USD614 juta. Potensi yang masih backlog tersebut diperoleh dari 14 kontrak kerja. "Untuk tiga tahun ke depan perseroan akan berpotensi mendapatkan revenue USD614 juta, sudah termasuk Rig Tasha kita yang baru. Angka tersebut untuk 14 kontrak," jelasnya.
Menurutnya, semua Rig baik di darat maupun offshore sudah mendapat kontrak kerja. "USD614 juta kontrak yang sudah dipegang hampir untuk semua Rig kita, semua Rig offshore sudah bekerja termasuk Rig darat," ucapnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)