Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Jatuh di Rp13.000, BI Tak Intervensi Besar

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Sabtu, 28 Februari 2015 |17:34 WIB
Rupiah Jatuh di Rp13.000, BI Tak Intervensi Besar
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

BANDUNG - Bank Indonesia (BI) memandang pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini tak perlu ditangani dengan intervensi terlalu besar. Pasalnya, sejauh ini kondisi mata uang Rupiah masih sejalan dengan fundamentalnya. Secara umum perkembangan ekonomi di Indonesia dianggap masih cukup baik dan kuat.

"Tidak perlu intervensi terlalu besar karena tergantung kondisinya seperti apa. Dolar Amerika Serikat (AS) menguat jangan khawatir karena perekonomian kita masih cukup baik," papar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin M Juhro, Sabtu (28/2/2015).

 

Menurut dia, selama pelemahan rupiah masih dibarengi dengan perekonomian Indonesia yang kuat, anjloknya nilai tukar tak perlu dikhawatirkan. Sebaliknya penguatan rupiah yang tidak diseimbangkan dengan perekonomian yang kuat, maka kondisi ini yang harusnya perlu diwaspadai.

"Percuma kalau mata uang kuat tapi ekonominya enggak kuat, itu malah akan memperburuk, akan ada serangan impor yang besar, ekspornya tambah loyo," tandasnya.

Mengutip data Yahoofinance, Jumat 27 Februari kemarin, Rupiah melemah di Rp12.955 per USD. Di mana pada pergerakannya Rupiah sempat tembus Rp13.005 per USD. Sementara menurut Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 101 poin atau 0,79 persen ke Rp12.931 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp12.830 per USD. (rzk)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement