Menurut Pemerhati Pertanian Khudori, peran bulog saat ini seperti berkelamin ganda. Satu untuk bisnis, satu untuk melayani masyarakat. Hal ini yang membuat fungsi Bulog tidak berjalan secara optimal.
"Bulog harus jelas fungsinya. Selain itu, Bulog juga harus diperkuat. Saya menilai saat ini Bulog itu ibarat disuruh bertempur tapi pasukannya kurang," kata dia dalam acara diskusi Polemik Sindo Trijaya Fm di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran. Pihaknya meminta agar Bulog harus menegaskan posisinya apakah berbisnis atau public service.
"Tolong berikan kajian yang tepat. Kalau sekarang bulog disuruh bisnis juga,melayani juga waduh luar biasa beratnya. Tolong beri kajian secara transparan," kata dia.

Sementara itu, menurut Dirut Pelayanan Publik Perum Bulog Leli Pelitasari, pihaknya mengapresiasi setiap kritikan atau masukan yang ditujukan pada Bulog. Namun, di sisi lain dirinya juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar Bulog ke depannya lebih kuat dan bermanfaat.
"Kami apresiasi. Tapi kami butuh dukungan supaya Bulog lebih kuat dan bermanfaat. Tapi yang jelas kami sebagai operator butuh komando yang clear dan bergerak cepat dan keputusan cepat," tutup dia.
(Rizkie Fauzian)