Share

Usulan Hippi Sebagai Antisipasi Dampak Kurs

Hendra Kusuma, Okezone · Senin 23 Maret 2015 22:03 WIB
https: img.okezone.com content 2015 03 23 20 1122855 usulan-hippi-sebagai-antisipasi-dampak-kurs-7KJXsumkxB.JPG Usulan Hippi Sebagai Antisipasi Dampak Kurs (Ilustrasi: Reuters)

JAKARTA - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) memiliki beberapa usulan untuk pemerintah sebagai antisipasi atau sebagai tindakan menghadapi dampak pelemahan nilai mata uang Rupiah.

Ketua Bidang Perdagangan Hippi Hardini Puspasari mengatakan, usulan yang pertama adalah pemberlakuan secara masif Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI) bagi seluruh produk-produk Indonesia, khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Kedua, kata Hardini, memberikan ruang luas bagi produk-produk UMKM untuk melakukan promosi masif di banyak wilayah Indonesia.

Sebagai contoh, dia menuturkan, pemerintah menerbitkan kebijakan yang mengizinkan UMKM melakukan promosi produknya di banyak tempat seperti perhotelan, mal, dan tempat umum lainnya, serta mendukung promosi UMKM ke seluruh Indonesia dengan anggaran pemerintah.

"Tentu saja, dukungan promosi ini harus melalui seleksi ketat bagi setiap UMKM yang akan tampil. Namun paling tidak, pemerintah memberikan dukungan nyata dan cepat untuk membantu UMKM bisa tetap tumbuh dan berkembang meski di tengah pelemahan rupiah saat ini," kata Hardini dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (23/3/2015).

Usulan yang ketiga, kata Hardini, mendorong pemerintah mewajibkan pengusaha perhotelan, toko swalayan dan destinasi pariwisata untuk membeli produk-produk UMKM lokal bagi kebutuhan cinderamata. Misalnya, barang-barang tekstil, kerajinan tangan, dan produk lainnya. Dengan demikian, para wisatawan diperkenalkan secara masif tentang produk-produk UMKM, termasuk didalamnya produk kuliner di daerah tersebut.

Keempat, mendorong pemerintah untuk memberikan kesempatan luas kepada pengusaha pribumi untuk bersaing dalam mengerjakan proyek-proyek perumahan pemerintah, sekaligus juga sebagai kontraktornya.

Kendati demikian, jelas Hardini, pengembang perumahan lokal dan kontraktor pribumi diberi kesempatan untuk meningkatkan daya saingnya mengerjakan proyek-proyek pemerintah.

"Kesempatannya jangan hanya diberikan kepada developer dan kontraktor besar. Pengusaha pribumi juga harus diberikan kesempatan yang sama untuk bersaing. Dengan demikian, sektor perdagangan yang dijalankan pengusaha pribumi berkembang dan menjawab tantangan global ke depannya," ungkapnya.

Sementara untuk kinerja perdagangan, menurut Hardini, dukungan penuh pemerintah terhadap produk-produk lokal dipastikan akan menciptakan semakin banyak pengusaha pribumi di Indonesia. Dampaknya, tingkat daya saing akan meningkat melalui harga yang kompetitif dan pasokan kebutuhan dalam negeri pun akan melimpah. Sehingga dipastikan akan memangkas signifikan kinerja impor Indonesia, khususnya untuk kebutuhan sejenis.

Selain itu, dampak lainnya adalah kalangan pengusaha pribumi akan menciptakan lapangan kerja signifikan di berbagai wilayah Indonesia.

"Intinya, kini saatnya bagi pengusaha pribumi mendukung kinerja ekspor Indonesia melalui ekonomi kreatif, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan demikian, momentum pelemahan rupiah ini bisa kita manfaatkan untuk semakin mencintai produk dalam negeri sekaligus meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia. Itu tekad Hippi," pungkasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(rzy)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini