"Ekspektasi dari regional bahwa penguatan saham di dukung oleh stimulus, lantaran perlambatan ekonomi China yang mulai melambat. Membuka ruang untuk China kembali menggelontorkan stimulusnya, positif buat bursa saham di Asia termasuk indeks saham dalam negeri," imbuh dia.
Di sisi lain, konflik yang ada di Yaman menjadi sentimen negatif untuk indeks saham tanah air. Terlebih, pengalihan perhatian investor dari aset risiko menjadi kewaspadaan bagi IHSG.
"Sentimen masih mix terlihat posisi asing masih nett sell, meskipun berkurang dibanding hari-hari sebelumnya," tandasnya. (rzy)
(Rani Hardjanti)