Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kedekatan Jokowi dengan China, Hasilnya Apa?

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Senin, 27 April 2015 |06:18 WIB
Kedekatan Jokowi dengan China, Hasilnya Apa?
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

JAKARTA – Hubungan bilateral Presiden Jokowi dengan China patut dicermati. Pasalnya, banyak komitmen kerja sama yang akan direalisasikan. Lalu hasil real-nya seperti apa?
 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hasil jualan investasi Presiden Jokowi ke China membuahkan hasil yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari tren realisasi investasi China yang pesat. Realisasi investasi China di Indonesia semakin meningkat dari USD297 juta tahun 2013, menjadi USD800 juta tahun 2014.

Seperti dikutip Senin (27/4/2015), pada triwulan IV-2014, realisasi investasi China sebesar USD471 juta yang membuat negara tersebut berada pada posisi empat terbesar investor di Indonesia.

Kehadiran Forum Konferensi Asia Afrika pekan lalu, terbukti dapat meningkatkan realisasi investasi RRT di Indonesia. Terutama dari perusahaan-perusahaan RRT yang telah memiliki rencana investasi.

Selama dua periode 2005 - 2014, rencana investasi RRT sebesar USD24,27 miliar, namun yang direalisasikan hanya USD1,80 miliar, atau sekitar 7 persen dari total rencana investasi RRT di Indonesia.

Dalam lima tahun terakhir, sektor terbesar investasi RRT di Indonesia adalah sektor utilitas yaitu listrik, air, dan gas yang mencakup 23persen. Selanjutnya 21 persen di sektor pertambangan, dan 16persen di industri logam, mesin, elektronik. Dari segi wilayah, 52 persen investasi RRT direalisasikan di luar Pulau Jawa.

Namun bukan berarti hubungan bilateral dengan China berjalan mulus. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pernah mengungkapkan kekecewaan pemerintah terhadap proyek pembangkit listrik yang masuk dalam program Fast Track Program (FTP) tahap I sebesar 10.000 megawatt (MW).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement