Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengelolaan Hutan Ibarat Dua Sisi Mata Uang

Rachmad Faisal Harahap , Jurnalis-Senin, 27 April 2015 |19:37 WIB
Pengelolaan Hutan Ibarat Dua Sisi Mata Uang
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

JAKARTA - Pengelolaan hutan dan lingkungan kerap dianggap menjadi hal yang berbeda. Oleh karena itu, tidak ada dikotomi antara pengelolaan hutan dan lingkungan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, pengelolaan hutan dan lingkungan merupakan dua sisi mata uang yang sama. Pengelolaan hutan lestari dapat dilihat sebagai bentuk pengelolaan lingkungan hidup.

"Pada saat ini, hampir semua konsesi hutan aktif telah disertifikati. Dalam hal pengelolaan lingkungan, kami memiliki sistem untuk Lingkungan Dampak Assesment," ujar Siti, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (27/4/2015).

Siti melanjutkan, pengelolaan hutan dan lingkungan sering diametral berhadapan satu sama lain. Ini menciptakan kesan bahwa pengelolaan hutan di sisi destruktif, sedangkan pengelolaan lingkungan hidup di sisi pelindung.

"Dalam konteks ekonomi hijau atau green investment, dikotomi itu tidak lagi berlaku," ucapnya.

Integrasi pengelolaan hutan lestari dan lingkungan, kata Siti, sangat penting dalam kaitannya dengan tantangan yang dihadapi dalam mencapai target pembangunan dalam lima tahun. Misalnya, target seperti pembangunan infrastruktur, pangan dan keamanan energi, serta peningkatan industri pariwisata, akhirnya akan membutuhkan lahan yang akan dialokasikan dari lahan hutan.

"Dalam hal lingkungan, pengembangan industri yang lebih akan menghasilkan lebih banyak limbah dan polusi," ungkapnya.

Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) mengundang sektor swasta untuk melakukan investasi hijau di sektor kehutanan, seperti daerah terbuka untuk investasi hijau yaitu hutan tanaman termasuk hutan tanaman energi, ekowisata termasuk pembentukan arboretum atau hutan kota, penangkaran satwa langka, non hasil hutan kayu, produksi produk substitusi impor, penanganan limbah dan pemanfaatan; pemanfaatan mikroba untuk produksi energi, serta pemanfaatan panas bumi.

Sedangkan di sektor Lingkungan Hidup, program yang disiapkan yaitu pemanfaatan lahan di bawah tegakan hutan 250 ribu hektar, pembentukan pertanian perkotaan di 100 kota revitalisasi 15 DAS, 15 danau, lima sungai yang tercemar, pembentukan 12,7 juta hektar hutan skala kecil masyarakat, adat atau desa, pembentukan hutan energi 100 ribu hektar, pembentukan 50 hydros mikro, rehabilitasi 80 wilayah pesisir, pembangunan instalasi pengolahan limbah 50, meningkatkan ekowisata objek mencapai target 1,5 juta wisatawan internasional dan 20 juta wisatawan domestik.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement