"Harus pipa di relokasi, kan (tanah) itu labil. Kalau tidak segera di relokasi, akan terkena longsor lagi," ucapnya saat mengadakan Konferensi Pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Rida mengungkapkan, Kementerian ESDM telah mengirimkan tim untuk meninjau lokasi longsor yang menyebabkan pipa gas milik Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd tersebut meledak. Selain itu, pihaknya juga akan mengevaluasi kondisi pipa gas, serta segera merelokasi penduduk.
"Tim ke sana tidak hanya mencari penyebab (ledakan), tapi juga ke depan bagaimana (pipa gas) bisa beroperasi kembali," imbuh dia.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan peninjauan dengan pengembang dan melakukan diskusi dengan pihak Star Energy untuk memilih rute pipa gas yang baru dan juga aman.
"Itu dia harus disurvei dulu dan koordinasi dengan pengembang. Artinya re-route mencari jalur yang aman di sekitar itu. Tidak di lokasi sama. Harus di jalur aman dan stabil. Ini tim harus berdiskusi dengan pihak Star Energy," tukas Rida.
Di sisi lain, Rida mengharapkan pemulihan di lokasi longsor tersebut dapat dipercepat, sehingga korban-korban juga dapat ditangani. "Mudah-mudahan bisa diselesaikan cepat-cepat dan korban-korban bisa ditangani. Kemarin hujan masih gede, dan hari ini kita sudah teruskan. Semoga tidak ada lagi korban jiwa," tutupnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)