Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Komisi VI Panggil Mendag Soal Beras Plastik

Danang Sugianto , Jurnalis-Kamis, 21 Mei 2015 |12:55 WIB
Komisi VI Panggil Mendag Soal Beras Plastik
Foto Dok Dewi Nurizsa. (Foto: dok pribadi)
A
A
A

JAKARTA - Komisi VI DPR RI berencana akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, terkait hasil uji laboratorium yang menunjukkan sampel beras di Bekasi positif tercampur beras plastik.

Pemanggilan tersebut guna meminta penjelasan dari Kementerian Pergadangan sebagai regulator yang berwenang mengatur peredaran produk-produk di Indonesia.

"Sebagai Komisi VI yang juga mengurusi perdagangan, kami ingin panggil Mendag. Kami mau tahu ini bagaimana kita bisa kecolongan masuk beras plastik? Apakah ini dari impor, atau ada yang produksi di sini?" ujar Anggota Komisi VI Mohamad Hekal saat dihubungi Okezone, Kamis (21/5/2015).

Hekal mengatakan, kemungkinan Komisi VI baru akan memanggil Rachmat minggu depan. Pasalnya dalam peraturan DPR RI, untuk jadwal rapat kerja dengan instansi lain hanya pada Senin hingga Kamis.

"Sekarang kan sudah Kamis, jadi minggu depan. Tapi kami sudah usulkan secepatnya sama Ketua Komisi VI. Mudah-mudahan bisa di hari Senin," tukasnya.

Nantinya, lanjut Hekal, Komisi VI akan mengkaji jawaban dari Kementerian Perdagangan untuk ditindaklanjuti.

Beras plastik telah membuat warga menjadi waswas. Beras plastik dari China awalnya ramai di sosial media, lalu menjalar ke sejumlah negara.

Awalnya, beredar sebuah video di Youtube yang menayangkan pembuatan beras palsu terbuat dari plastik.

Berikut kronologisnya, berdasarkan penelusuran Okezone.

Beredar di Youtube

Awal Mei, dunia maya dihebohkan oleh postingan video di Youtube. Video itu berisi cara pembuatan beras palsu terbuat dari bahan sitentik.

Tidak hanya di Indonesia, sejumlah negara pun dihebohkan oleh beras palsu asal China. Selain meresahkan di China, penjualan beras plastik tersebut sudah menjalar ke berbagai tempat di India. Beras palsu tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri alias plastik.

Mendag Tinjau Pasokan Beras

Temuan di Bekasi

Salah satu warga Bekasi, Dewi Septian, curiga atas beras yang dibelinya. Beras yang dimasaknya sebagai bubur tidak matang seperti biasa, melainkan sebagian masih berbentuk bulir beras.

Lalu dia memposting foto temuannya itu di sosial media, Instragram, Senin pada 19 Mei. Dia menyandingkan beras asli dan beras yang menurutnya adalah beras plastik. Selain itu dia juga memajang hasil masakannya yang berasal dari beras asli dan yang diduga palsu.

Dewi yang merupakan penjual bubur ayam dan nasi uduk itu membeli beras di dekat rumahnya pada Rabu, 13 Mei.

"Saya menemukan di pasar Mutiara Gading Timur, jenis beras tersebut produksi Karawang, jenis Setra Ramos," ujarnya saat dihubungi Okezone, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Dia mengaku, telah mengirimkan email ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan temuannya tersebut. Namun email itu, hingga kini belum direspons.

Kemudian, pada Selasa siang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi, Jawa Barat dan pihak Mapolsek Bantargebang, Bekasi, menelusuri pasar tempat Dewi membeli beras.

Kapolresta Bekasi Kota, Komisaris Besar Rudi Setiawan meminta agar masyarakat tidak resah dan menanti hasil uji laboratorium untuk memastikan beras tersebut asli atau palsu.

Selasa sore, Toko S, tempat di mana Dewi biasa membeli beras pun telah ditutup sementara selama penyidikan berlangsung.

Pada 21 Mei, Wali Kota Bekasi mengumumkan hasil uji lab terhadap sampel beras yang ternyata positif mengandung plastik pipa. Uji sampel dilakukan oleh PT Sucofindo.

(wdi)

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement