Poin kedua, yakni mendorong hilirisasi industri. Ini tidak sekedar memperbesar nilai tambah tetapi juga memperlambat eksploitasi sumber daya alam serta mengurangi fluktuasi bahan mentah dalam negeri.
"Kebijakan hilirisasi perlu disinergikan dengan kebijakan local content, infrastruktur serta hubungan Inti-Plasma antara usaha besar, menengah, dan kecil yang berada dalam satu mata rantai produksi," katanya.
Ketiga, mengembangkan sinergitas kebijakan antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Tanpa sinergi kebijakan, maka yang terjadi adalah kebijakan saling menghambat. "Arogansi sektoral merupakan tantangan terberat yang harus dipatahkan dalam melakukan sinergi kebijakan," tambah dia.
Sementara yang keempat adalah pembangunan infrastruktur yang tereintegrasi. Banyak terjadi di Indonesia pembangunan infrastruktur di suatu wilayah tidak tereintegrasi dengan infrastruktur pendukungnya. "Akibatnya, infrastruktur yang dibangun menjadi mubazhir tidak terpakai dan cenderung menghamburkan uang," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)