JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) menyatakan, Go-Jek tidak sepatutnya melakukan rekrutmen besar-besaran seperti yang dilakukannya sekarang ini.
Dia berpendapat, secara aturan, hal ini memang tidak diperkenankan. “Secara aturan, pasti dinas perhubungan (Dishub) enggak membolehkan dong,” tutur dia di Kantor Presiden, Selasa (18/8/2015).
Dia memaparkan, rekrutmen Go-Jek secara besar-besaran yang dilakukan di kawasan Senayang, Jakarta sekarang ini juga tidak sesuai dengan niat awalnya, yakni menopang ojek tradisional.
“Harusnya memang jangan buka banyak lowongan, tadinya dia kan mau usaha menolong ojek lama terangkat. Yang lama enggak terangkat, dia rekrut orang baru. Secara sosial (memang) enggak masalah kalau mau dapat tambahan,” jelas dia.
Sebelumnya, CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim mengklaim kehadiran Go-Jek memberikan dampak positif pada 30 ribu Kepala Keluarga (KK) dan menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia.
"Saat ini, kita sudah menghidupi 30 ribu KK driver Go-Jek. Kami juga membantu mengurangi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan," ujar Nadiem.
Nadiem mengatakan, kondisi perlambatan ekonomi saat ini telah membuat banyak masyarakat Indonesia mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Akibatnya, hal ini meningkatkan pengangguran di Indonesia.
(Widi Agustian)