JAKARTA - Turbulensi perekonomian Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan terlihat dari nilai tukar Rupiah terus merosot tak menunjukkan perbaikan. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus bergulir, perusahaan-perusahaan rumah tangga pun banyak yang telah gulung tikar.
Rencananya untuk mengatasi masalah perekonomian saat ini, Presiden Joko Widodo akan mengeluarkan kebijakan jilid dua pada Selasa 28 September 2015 hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Dia telah membicarakan paket kebijakan ekonomi tahap II ini dengan Presiden.
"Kita bicara untuk pengumuman paket kebijakan ekonomi tahap II. Besok (diumumkan) di sini (istana)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin. Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini tidak memberikan keterangan lebih detil mengenai kebijakan yang akan dirilis dalam paket stimulus ekonomi tersebut. Dia hanya memberikan sinyal, tidak akan banyak kebijakan yang akan dikeluarkan, namun secara substansial tetap konkret jika diimplementasikan.
Menanggapi rencana tersebut Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan tugas pertama pemerintah adalah mengembalikan kepercayaan pasar. “Saya harus jujur, pasar itu belum confident,” kata dia usai diskusi bersama Ryaas Rasyid.