Namun tawaran dana segara tersebut selalu ditolaknya. Zaky mengaku masih belum mau membuka pintu kerjasama dalam hal investasi. Pria berumur 28 tahun ini mengaku masih ingin mengembangkan perusahaannya sendiri.
"Kami tahan dulu tawaran itu. Bukalapak ini masih asli punya anak Indonesia," tegasnya.
Namun, Zaky memandang, kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi anak muda lain yang ingin menjadi entrepreneure. Pasalnya hal itu membuktikan bahwa saat ini mencari modal untuk mengembangkan bisnis di Indonesia sudah cukup mudah.
"Saya dulu waktu lulus dari ITB punya pemikiran, rasanya anak Indonesia tidak bisa punya bisnis besar jika bukan anak pejabat, konglomerat atau dekat sama penguasa. Tapi buktinya sekarang modal keuangan saat ini tersedia, dan cukup mudah mendapatkannya," tegasnya.
(Fakhri Rezy)