JAKARTA - Gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret mendatang diyakini akan memberikan pengaruh bagi pergerakkan pasar saham di Indonesia.
Pakar astrologi dari Astrology Centre Jakarta, Koesbandrio, menyatakan gerhana matahari total akan memberikan kejutan besar pada pergerakkan saham-saham di sektor yang berkaitan dengan energi dan elektrik. Pada hari di mana gerhana matahari total terjadi, sektor tersebut akan bergerak secara fluktuatif.
"Terutama saham-saham yang ada hubungan energi dan elektrik, dengan powerplan. Sahamnya fluktuatif pada saat tanggal 9 nanti," kata dia kepada Okezone di Jakarta.
Lanjutnya, pergerakan fluktuatif ini cenderung mengarah pada kejatuhan emiten-emiten yang bergerak pada sektor tersebut. "Kemungkinan besar jatuh," tambahnya.
Koesbandrio menuturkan prediksi ini berdasarkan perhitungannya terhadap pergerakkan matahari pada tanggal 9 Maret mendatang. Ia mengatakan 9 Maret merupakan hari yang dikuasai oleh planet Uranus, dimana planet Uranus sendiri memliki sifat yakni perubahan yang mendadak.
Lanjutnya, pada hari itu posisi matahari akan berkonjungsi dengan dengan bulan dan posisi matahari juga akan beropisisi dengan planet Jupiter. Posisi matahari yang berlawanan dengan Jupiter ini memberikan arti ekpetasi akan menjadi besar. Oleh sebab itu, menurutnya emiten di sektor energi dan elektrik yang kini tengah dalam posisi atas akan memberikan ekspetasi yang tinggi terhadap portofolio yang dimiliki investor.
"Karena data-datanya cukup bagus jadi harapan tinggi. Kejutannya disitu. Kalo konjungsi matahari dengan planet Jupiter itu bagus artinya. Kalau berlawanan, ekspetasi terlalu besar membuat para pembeli tidak teliti," paparnya.
Meski demikian Ia mengatakan gerhana matahari total takkan memberikan dampak bagi pergerakkan saham diluar sektor energi dan elektrik.
"Yang di luar energi dan listrik masih berjaya, masih stabil," jelasnya.
(Fakhri Rezy)