PALANGKARAYA - Basir atau peramal suku Dayak Kalimantan Tengah Bajik R Simpei meramal peristiwa gerhana matahari total (GMT) yang telah terjadi akan membawa kesejahteraan bagi umat manusia di seluruh dunia, khususnya petani, karena produksi pertaniannya berlimpah.
Ramalan ini karena tertutupnya matahari dimulai dari atas turun ke bawah bukan dari bawah ke atas atau dari samping kiri kanan yang memiliki perbedaan makna, kata Bajik usai Manenung Gawin Rahu atau ritual adat maupun melihat proses dari mulai hingga terjadinya GMT di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Rabu 9 Maret 2010.
"Kalau dari atas ke bawah itu pertanda memberi rezeki kepada kehidupan, dari damping kiri atau kanan pertanda pembangunan akan mengalami banyak kendala, sedangkan dari bawah ke atas itu pertanda umat manusia akan mengalami sangat banyak kesulitan. Ambil contoh, ketika kita berjalan hanya menggunakan kaki tanpa mata dan kepala," paparnya.
Walau gerhana matahari total memberikan petunjuk baik bagi umat manusia, namun basir suku Dayak di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini tetap mengingatkan manusia tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama maupun kepercayaan masing-masing.
Dia mengatakan bersyukur ini dapat dilakukan melalui doa ataupun upacara, terkhusus di wilayah Kalteng harapannya setiap tahun dilaksanakan prosesi Mahapas Maningin Lewu sebagai upaya membentuk kestabilan ataupun keseimbangan atas kesejahteraan yang diberikan.