Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

YLKI: Banyak Konsumen Belum Paham Sistem KPR

Fhirlian Rizqi Utama , Jurnalis-Kamis, 14 April 2016 |16:08 WIB
YLKI: Banyak Konsumen Belum Paham Sistem KPR
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan, dalam proses transaksi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) banyak konsumen yang tidak memahami sistem perhitungan bunga KPR.

Peneliti Koalisi Responsi Bank dari YLKI Salursi mengemukakan, dalam kajian penyaluran KPR terkait prinsip perlindungan konsumen, KPR melalui take over tidak dilakukan dihadapan bank sehingga tidak ada informasi perubahan suku bunga terkait KPR. (Baca juga: Bank Harus Tanggung Jawab atas Kerugian Konsumen Properti)

"Hal itu karena pada saat pra transaksi penjelasan petugas bank kepada konsumen masih minim, hanya mayoritas kewajiban konsumen," tutur Salursi, di Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Hal tersebut lanjut Salursi, memberikan indikasi bahwa edukasi konsumen harus sekedar formalitas sehingga penawaran dan penyampaian informasi terkait produk perbankan bermasalah.

"Di antaranya masalah perhitungan suku bunga, penyelesaian sengketa, take over kredit, dan risiko gagal bayar," ujarnya.

Untuk diketahui dalam melakukan transaksi jual-beli rumah, mayoritas masyarakat di Indonesia masih memanfaatkan fasilitas KPR sebesar 72,2 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebut jumlah dana perbankan di Indonesia mencapai Rp4 triliun.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement