Lenovo, Huawei Agresif Garap Pasar Jatim
SURABAYA – Prinsipal telepon seluler (ponsel) Lenovo Indonesia saat ini masih fokus menjual produknya melalui jaringan toko ritel atau melalui jalur offline, meskipun penjualan melalui online terus tumbuh.
Penjualan online hanya difokuskan untuk produk-produk tertentu yang rasio antara harga dan performanya cukup tinggi. MBG Marketing Manager Lenovo Indonesia Miranda Warokka mengatakan, pihaknya memang memasarkan beberapa produk secara online, bekerjasama dengan beberapa online store.
Namun pada dasarnya penjualan ponsel asal China ini masih terfokus pada offline atau penjualan melalui toko ritel. Menurut dia, untuk produk-produk yang membutuhkan experience lebih dalam, biasanya tidak dijual secara eksklusif di toko online.
Salah satunya Lenovo Vibe K4 Note. Smartphone keluaran terbaru Lenovo ini adalah yang pertama menawarkan kemampuan virtual reality (VR) untuk menyaksikan tayangan video dengan lebih nyata. “Smartphone ini awalnya dikenalkan dengan sistem pre-order yang bekerjasama dengan beberapa online shop ternama di Indonesia,” ujarnya.
Saat pre-order itu, kata dia, permintaan sangat tinggi. Bahkan hanya dalam dua hari, produk yang ditawarkan ludes dipesan. Meski demikian, pihaknya tetap ingin menyuguhkan pengalaman yang lebih lengkap untuk mengoptimalkan fungsi multimedia pada produk ini, salah satunya dengan mengadakan pameran di Ciputra World Surabaya (CWS) di Jalan Mayjend Sungkono pekan lalu.
Untuk membuktikan kemampuannya, smartphone yang dibundling dengan headset VR produksi ANTVR bisa diuji di beberapa booth pameran seperti booth movie, outdoor experience dan masih banyak lagi.
Ponsel android seharga Rp 2,89 juta ini dibekali prosessor Octa-core 1,3 GHz dengan RAM 3 GB dan. Kapasitas memori internal 16 GB. Smartphone yang didukung jaringan 4G LTE ini mengusung layar 5,5 inci dengan resolusi 1080x1920. “Ponsel ini mampu menyajikan video dengan nyaman, termasuk dalam mode VR,” klaimnya.
Kompetitor Lenovo, juga tak mau kalah. Produsen ponsel yang juga dari China itu saat ini meluncurkan produk berbasis 4G LTE, yakni Huawei Y6 LTE. Gadget baru ini ditawarkan dengan harga Rp 1,9 juta. Jatim akan menjadi pasar yang paling penting untuk menggenjot pemasaran gadget 4G LTE ini.
Sebab 35 persen penjualan Huawei disumbang dari pasar di provinsi ini. Y6 LTE yang memiliki RAM 2 GB dan memory internal 8 GB ini diharapkan mampu memperkuat market share Huawei di pasar Indonesia yang saat ini masih di posisi ke empat setelah Samsung, Asus dan Oppo.
“Selama ini banyak orang ingin kami membuat smartphone 4G LTE yang terjangkau tetapi fiturnya juga mampu menjangkau kepentingan profesional. Maka kami luncurkanlah Y6 LTE ini,” ungkap Area Sales Manager East Java 2 Huawei Devices Indonesia, Aldo Abraham.
(Raisa Adila)
