JAKARTA - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) tahun ini akan fokus meningkatkan penjualan melalui ekspor. Salah satu negara yang menjadi bidikan utamanya adalah Amerika Serikat (AS).
Presiden Direktur Gajah Tunggal Christopher Chan mengatakan, potensi pasar penjualan ban di AS cukup besar tahun ini. Pasalnya pemerintah AS telah menerapkan kebijakan anti-dumping untuk produk-produk dari China.
"Karena disana (AS) mereka ada kebijakan tarif untuk menyaingi China. Jadi itu merupakan kesempatan buat kami untuk mengembangkan market di AS," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Chan menjelaskan, tahun ini perseroan juga berniat akan meningkatkan volume produksi hingga 10-15 persen. Sebagian besar dari total produksi akan disalurkan untuk ekspor.
"Tahun lalu ekspornya 43 persen dari total omzet. Tapi kita lihat dengan prospek yang ada di tahun ini mungkin bisa meningkat menjadi 50 persen. Itu outlook kami, karena menurut saya prospek ekspor jauh lebih besar, khususnya di AS," imbuhnya.
Lebih jauh dia menerangkan, sejak lama pihajnya memang sudah fokus ekspor ke AS. Tercatat dari total ekspor yang dilakukan Gajah Tunggal, sekira 70 persennya dikirim ke AS.
"Ini akan terus tumbuh lagi, karena kami akan mengambil kesempatan dengan adanya kebijakan tersebut," tukasnya.
Sementara untuk pertumbuhan pendapatan secara topline, Chan menargetkan bisa tumbuh 10-15 persen tahun ini. Sementara untuk bottom line menurutnya sangat tergantung terhadap volatilitas pergerakan nilai tukar Rupiah.
"Jadi potensial loss tergantung dari volatilitas Rupiah. Jadi saya asumsikan mungkin jika tidak ada volatilitas dari Rupiah seharusnya sangat positif untuk bottom line. Mungkin lebih baik dari single digit growth," pungkasnya
(Dani Jumadil Akhir)