JAKARTA - Komite IV DPD RI hari ini memanggil Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, guna menjelaskan asumsi makro dalam postur Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017.
Dalam pemaparannya, Agus menjelaskan mengenai pentingnya menjaga inflasi. Dirinya pun meminta dukungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk turut menjaga laju inflasi dikarenakan mempengaruhi daya beli masyarakat dan mampu menekan kondisi perekonomian masyarakat miskin untuk menjadi semakin miskin.
"Oleh karena itu komitmen kami BI, Pemerintah Pusat dan daerah memutuskan membuat tim pengendali inflasi. Karena itu juga kami berharap dukungan DPD untuk ikut mengendalikan inflasi," jelas Agus di Ruang Rapat Komite IV DPR RI, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, BI terus mencermati kondisi perekonomian global dan domestik yang memiliki risiko pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Untuk kondisi perekonomian global, yang perlu dicermati adalah masih melambatnya laju pertumbuhan ekonomi dunia dan risiko kenaikan Fed Fund Red (FFR) yang sampai sekarang belum diketahui kapan kenaikannya.
"Kenapa kok kondisi dunia bergejolak langsung berisiko pada kita karena Indonesia merupakan 5 negara besar yang transaksi berjalannya defisit. Kalau seandainya luar gejolak tentu di dalam negeri ikut bergejolak," ujarnya.
Sedangkan sisi domestik, menurut Agus yang perlu dicermati adalah permintaan atau daya beli masyarakat. "Ini merupakan faktor penting. Di Indonesia terakhir ini, pertumbuhan ekonomi di dorong karena adanya permintaan," ujarnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)