Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Di Balik Nama Besar Steve Jobs dan Logo Buah Apel yang Tak Utuh

Di Balik Nama Besar Steve Jobs dan Logo Buah Apel yang Tak Utuh
Steve Jobs (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Apple, perusahaan teknologi paling bernilai di dunia besutan Steve Jobs, ternyata berawal dari garasi rumah miliknya.

Semua dimulai pada tahun 1976 ketika Steve jobs dan sahabat karibnya Steve Wozniak mulai merintis Apple. Keduanya saat itu baru berusia 21 tahun dan 26 tahun.

Jobs bertemu dengan Mike Markkula yang mengambil pinjaman USD250 ribu dan mereka bertiga membentuk perusahaan Apple Computer pada 1 April 1976.

Rumah yang berlokasi di Cupertino, California, tersebut menjadi saksi mata Jobs dan Wozniak bersama tim kecilnya, membuat dan menjual komputer Apple I dengan harga tiap unit mencapai USD500. Keunggulan Apple I dibandingkan dengan komputer lain pada zamannya, yaitu telah menggunakan TV Monitor. Monitor ini tidak seperti monitor yang kita kenal sekarang. Monitor Apple I hanya mampu menampilkan teks dengan kecepatan 60 karakter per detik.

Pada tahun 1977, perusahaan ini meluncurkan kembali Apple II dengan desain yang lebih baru dibanding pendahulunya. Apple II inilah yang memiliki model seperti yang kita kenal sekarang sebagai Personal Computer.

Seiring dengan berjalannya waktu, kini, Apple telah menjadi perusahaan besar dan mendatangkan keuntungan yang melimpah.

Ketika tenggat waktu memberikan nama untuk bisnisnya telah mencapai 3 bulan, Steve Wozniak kemudian menawarkan kepada stafnya. "Jika sampai pukul 5 sore hari ini tidak ada yang menemukan nama yang baik untuk perusahaan ini, nama tersebut akan diambil dari apapun yang saya suka," seperti dikutip dari buku “Top 50 Bisnis Rumahan Super Tajir!” Penyusun Tim Aksara Plus, Penerbit Penebar Plus .

Setelah pukul 5 sore, masih tidak ada yang menemukan nama yang tepat. Kebetulan saat itu Steve Wozniak sedang makan apel dan sesuai dengan perkataannya, perusahaan tersebut mengambil nama dari buah apel sebagai perusahaan Apple Computer Company.

Berdasarkan data, Harvard Business Review (HBR) pernah merilis 100 Chief Executive Officer (CEO) terbaik di dunia. Di antara 10 besar CEO terbaik itu, tujuh di antaranya berasal dari Amerika Serikat (AS). Di urutan pertama, CEO Apple Inc Steve Jobs dinobatkan menjadi yang terbaik menyisihkan bos-bos perusahaan elit lainnya.

Kini Steve Jobs telah tiada. Namun, kunci sukses Jobs dituangkan dalam sebuah buku yang ditulis oleh Brent Schlender dengan judul "Becoming Steve Jobs".

Dalam buku tersebut, Brent menulis Steve Jobs dikenal sebagai sosok yang memiliki inisiatif tinggi dalam pekerjaannya. Ketika dia mewawancari CEO Pixar Ed Cat Mull, dia bercerita, ketika Jobs mengalami masalah dengan film, dia selalu melapor pada Jobs. Tanpa banyak basa-basi, Jobs langsung menuju lokasi dan memperbaiki sendiri masalah tersebut. "Jobs tidak pernah mengatakan apa-apa, sebelum mencoba menyelesaikan sendiri dengan otaknya," kata Catmull.

Baca Juga : Rahasia Steve Jobs Pimpin Apple

Senada dengan Catmull, salah satu orang terdekat Jobs di Apple, Jony Ive juga berkata demikian. Bahkan dia menyebut sosok Jobs adalah orang yang kaya akan ide yang luar biasa. "Dia bisa menjelaskan ide yang jauh lebih baik dari orang lain. Saya pikir dia adalah orang yang sangat cepat mengerti dan memiliki selera yang baik dalam estetika dan bentuk," katanya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement