JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan 5 ribu converter bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Nantinya converter kit seharga Rp20 juta akan dibagikan secara gratis.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pemasangan converter kit pada kendaraan diyakini tidak akan bermasalah apapun alias aman.
"Ada data enggak yang sudah mengubah jadi gas, tabungnya meledak, ada datanya," tanya Arcandra, di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Menurutnya, converter kit BBM ke BBG yang selama ini dilakukan masih aman. "Insya Allah persyaratan dari segi safety jadi perhatian kita semua,"tuturnya.
Candra menambahkan, banyak manfaat penggunaan BBG tidak saja dari segi ekonomi. Misalnya, ada satu mobil yang berjalan menempuh 180 kilometer (km) per hari. Dalam satu bulan atau 26 hari kerja, mobil itu pun terus bekerja.
"Manfaatnya (BBG) secara ekonomi itu bisa hemat sekitar Rp3 juta per bulan bisa hemat. Sementara kalau beli converter (BBM ke BBG) itu sekira Rp26 juta, berati dalam 9 bulan bisa kembali modal. Nah kemudian untuk tahun-tahun berjalan tinggal untungnya saja, itu dari segi ekonominya,""tuturnya.
Sementara dari segi melestarikan lingkungan penggunaan gas sudah diketahui sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Di mana penggunaannya sejalan dengan komitmen pemerintah dalam hal new and renewable energy seperti kesepakatan dalam COP 21.
"Komitmen bahwa kita akan mengurangi emisi gas buang nah ini salah satu cara inisiatif kita, agar kita ikut komoditi dunia bahwa sudah selayaknya kita mempromosikan gas untuk banyak penggunaan, tidak hanya industri juga di sarana transportasi seperti saya bilang, transportasi kita tumbuh 13% coba bayangkan kalau itu BBM semua berapa banyak subsidi untuk BBM," tuturnya. (kmj)
(Rani Hardjanti)