JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) memperkuat keamanan sistem teknologi informasinya melalui serangkaian upaya perbaikan.
"Kami juga terus meningkatkan keamanan sistim teknologi informasi (TI) kami dan menjalankan kepatuhan,” tutur Direktur Utama PT KPEI Hasan Fawzi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/5/2017).
Sistem manajemen keamanan informasi yang diterapkan KPEI pun telah telah terjamin. KPEI telah menyabet Sertifikat ISO 27001:2013 tentang sistem manajemen keamanan informasi dari lembaga sertifikasi global, British Standard Institution (BSI).
KPEI merupakan lembaga penunjang yang sangat vital dalam industri pasar modal Indonesia. KPEI menjalankan fungsi sebagai lembaga kliring dan penjaminan transaksi bursa.
“Sesuai UU ITE yang baru, pemenuhan terhadap standar keamanan yang menjadi persyaratan dibebankan kepada setiap pelaku industri yang menerapkan layanan solusi teknologi informasi, terutama terkait layanan fungsi utamanya," kata dia.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Equine Global Hendra Kusumawidjaja menjelaskan, selain tuntutan compliance (kepatuhan) terhadap regulasi, sesungguhnya pentingnya penerapan sistem manajemen keamanan informasi juga telah menjadi kebutuhan tiap perusahaan agar bisa mengendalikan berbagaikemungkinan risiko keamanan informasi yang muncul.
"Sehingga di saat yang sama perusahaan bisa lebih fokuspada pengembangan dan percepatan bisnis intinya,” kata Hendra.
KPEI berhasil memperoleh sertifikat ISO 27001:2013 setelah melalui serangkaian proses persiapan, implementasidan audit sertifikasi, didampingi secara intensif oleh tenaga-tenaga ahli konsultan dari PT Equine Global yang sudahberpengalaman di bidang ISO 27001.
(Widi Agustian)