MEDAN – Hasil sensus ekomomi 2016 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan jumlah usaha tumbuh 11,5% atau 12.000 dari 1,06 juta menjadi 1,18 juta usaha. Pertumbuhan ini terjadi dalam kurun waktu 10 tahun.
Suhaimi menuturkan, hasil pendataan yang dilakukan terlihat usaha paling dominan adalah sektor perdagangan hampir 47,20% dari total usaha. Perkembangan ini didukung dengan perkembangan jumlah penduduk dan tumbuhnya usaha modern seperti bisnis online. “Bisnis online yang turut memberikan andil dalam meningkatnya aktivitas ekonomi di Indonesia beberapa tahun terakhir,” kata Syech Suhaimi saat peluncuran hasil sensus ekonomi 2016 Sumut di Hotel Grand Mercure Medan.
Bila dibedakan menurut skala usaha, lanjut dia, sebanyak 1,16 juta usaha atau 98,55% berskala usaha mikro kecil (UMK) dan 17.120 (1,45%) usaha berskala usaha menengah besar (UMB). Selaras dengan sebaran jumlah usaha, peta distribusi tenaga kerja menggambarkan hal serupa. Dari kategori usaha perdagangan, industri pengolahan, penyediaan akomodasi, serta makanan dan minuman, menjadi tempat mata pencaharian dua per tiga total tenaga kerja di Sumut yang sebesar 2,1 juta orang. Sementara kategori usaha lainnya masing-masing hanya memiliki kontribusi di bawah 10%.
“Saya pikir pertumbuhan ini cukup positif karena menyerap cukup banyak tenaga kerja, mencapai 2,86 juta di tahun 2016,” tuturnya. Suhaimi mengatakan, BPS nanti akan melaksanakan kegiatan pendataan lanjutan berupa pendataan rinci terhadap UMK dan UMB. Petugas akan melakukan pencacahan terhadap UMK menggunakan sampel dan pendataan secara lengkap untuk UMB, kecuali kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi, serta perawatan mobil dan sepeda motor.
“Pencacahan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci mengenai struktur ketenagakerjaan, struktur permodalan, struktur biaya dan produksi, serta prospek usaha lainnya,” katanya.
Sementara Direktur Eksekutif Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumut Hendra Utama mengungkapkan, hasil sensus ekonomi BPS Sumut tahun 2016 memperlihatkan bahwa sektor usaha perdagangan merupakan paling mudah dibuka, termasuk usaha online. Namun, perkembangan usaha ini harus diantisipasi agar usaha yang berkembang memang benar-benar dari masyarakat, bukan dari luar negeri. Kadin Sumut sekarang ini sedang berupaya agar perkembangan sektor ekonomi perdagangan ini dapat terdistribusi merata.
Dengan demikian, usaha tidak hanya berkembang di Kota Medan, tapi juga di daerah-daerah di Sumut. “Gerakan wirausaha baru pun sedang gencar kami lakukan. Data BPS ini tentu sangat membantu untuk dapat menentukan pengembangan usaha apa saja yang harus diutamakan di tiap daerah,” katanya.
(kmj)
(Rani Hardjanti)