Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Minim Industri Kreatif, Ini Faktor Penghambat Dialami Kalimantan Utara

Antara , Jurnalis-Minggu, 28 Mei 2017 |11:39 WIB
Minim Industri Kreatif, Ini Faktor Penghambat Dialami Kalimantan Utara
Ilustrasi industri kreatif (Foto: Okezone)
A
A
A

NUNUKAN - Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengakui masih minim industri kreatif di wilayahnya karena beberapa faktor penghambat. Apa sajakah?

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih minimnya industri kreatif di Kaltara," kata dia kepada Antara di Nunukan.

Penghambat yang dialami masyarakat yakni pertama, masih kurang ide untuk menciptakan produk tertentu karena kurangnya akses perbankan. Kedua, masyarakat masih memiliki keraguan mengajukan pinjaman dana karena pertimbangan agunan, dan kelengkapan perizinan.

Kedua faktor ini yang sering dialami masyarakat di daerah itu, sehingga tidak mampu mengembangkan kreatifitasnya akibat ketiadaan modal usaha karena kurangnya dukungan perbankan.

Sementara itu di kalangan masyarakat, banyak yang berminat membuat usaha kreatif, namun memiliki keterbatasan modal misalnya industri kerajinan berupa tas dari rotan.

Irianto juga menyinggung soal kredit usaha rakyat (KUR) yang digelontorkan pemerintah pusat belum menjadi solusi meningkatkan usaha kecil di Kaltara karena nilainya terbatas. Kemudian untuk mendapatkannya pun melalui berbagai persyaratan dan perizinan yang perlu dipenuhi.

Berdasarkan data hasil Sensus Ekonomi (SE) 2016, jumlah usaha mikro pada 2015 di provinsi itu sebanyak 5.115 unit, usaha kecil sebanyak 1.969 unit dan usaha menengah 185 unit. Kemudian usaha industri baru 39 unit dengan produksi kurang lebih seratusan dalam bentuk tas rotan, batik khas kabupaten/kota, dan olahan makanan dan minuman.

(Tuty Ocktaviany)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement