JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat alokasi anggaran pembangunan infrastruktur di Papua dari bidang PUPR tahun ini meningkat lagi. Alokasi anggaran untuk Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) pada 2017 mencapai Rp7,6 triliun, naik tipis dari 2016 sebesar Rp7,59 triliun.
Mengutip data Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (1/8/2017), anggaran pembangunan Jalan Trans Papua tahun ini pun dinaikkan. Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jalan Trans Papua tahun ini mencapai Rp3,4 triliun. Dari uang itu, Rp1 triliun digunakan untuk pembangunan jalan di Papua Barat dan Rp 2,4 triliun lainnya untuk Papua
Baca juga: Sederet Proyek Infrastruktur Papua: Dari Bandara hingga Kereta Api
Hal ini guna menembus 112 kilometer (km) jalan yang belum tembus, sehingga pada akhir tahun nanti angka jalan yang belum tembus tinggal 366,2 km dan bakal dituntaskan hingga akhir 2018 mendatang. Pembangunan infrastruktur di Papua juga termasuk merevitalisasi dan membangun bandara-bandara.
Pemerintah juga membangun Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, Papua Barat, dengan total anggaran yang digunakan yaitu sekitar Rp 236 miliar yang bersumber dari APBN. Selain itu terdapat proyek Bandara Nop Goliat Dekai di Yahukimo dengan anggaran Rp231 miliar, Bandara Wamena Rp200 miliar, dan Bandara Utarom Rp75,5 miliar.
Sebagaimana diketahui pada 2017, pemerintah mengalokasikan total belanja infrastruktur secara nasional sebesar Rp 387 triliun dan sebesar Rp101,4 triliun dikelola oleh Kementerian PUPR. Kementerian PUPR melakukan pelelangan dini sejak tahun lalu dan hasilnya hingga Januari 2017 sebanyak 2.768 paket telah terkontrak dengan nilai Rp41,4 triliun.
(Fakhri Rezy)