Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tawarkan Karyawan Cuti Tanpa Dibayar, Sedarurat Apa Kondisi Singapore Airlines?

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Jum'at, 04 Agustus 2017 |17:52 WIB
Tawarkan Karyawan Cuti Tanpa Dibayar, Sedarurat Apa Kondisi Singapore Airlines?
Singapore Airlines. (Foto: Nikkei)
A
A
A

SINGAPURA - Laba bersih Singapore Airlines pada semester I-2017 turun 8,4%. Singapore Airlines menghasilkan laba 235,1 juta dolar Singapura (USD173 juta). Pertumbuhan penumpang yang kuat mengangkat pendapatan, namun nihilnya keuntungan divestasi yang dibukukan pada kuartal yang sama tahun lalu, mengakibatkan penurunan laba.

Meski demikian, Singapore Airlines berhasil bangkit dari kerugian bersihnya 138,3 juta dolar Singapura yang terjadi pada tiga bulan pertama pada 2017.

Singapore Airlines Prospek pun mengatakan industri penerbangan masih menantang, karena iklim ekonomi global dan masalah geopolitik, ditambah kelebihan kapasitas di pasar utama. Namun, Singapore Airlines yakin, di tengah ketidakpastian tersebut akan ada lebih banyak peluang ekspansi untuk segmen penerbangan biaya rendah.

Oleh karena itu, Singapore Airlines pun menggabungkan dua maskapai penerbangan murahnya, Scoot and Tigerair. Sayangnya, mereka tidak memberikan update mengenai program restrukturisasi yang diumumkan pada Mei. Program ini dimaksudkan untuk menurunkan basis biaya dan mengidentifikasi peluang baru bagi generasi pendapatan untuk bertahan dalam persaingan yang ketat di industri ini.

Singapore Airlines mencatat pendapatan pada enam bulan pertama ini naik 5,6% menjadi 3,86 miliar dolar Singapura, didukung oleh kenaikan volume penumpang sebesar 7,6% dan pemulihan di sektor kargo. Sementara bisnis inti Singapore Airlines, mencatat kenaikan laba operasional 22% menjadi 241 juta dolar Singapura.

Sayangnya, tekanan harga menjadi penyebab utama salah satu anak usaha maskapai tersebut terpuruk. Pendapatan SilkAir turun 8,6%, year-on-year, di SilkAir. Hasil ini membuat pendapatan induk Singapore Airlines merosot 1,9%.

Sementara bisnis kargo menjadi cahaya di kegelapan, dengan unit SIA Cargo melaporkan laba operasional sebesar 6 juta dolar Singapura, membalikkan rugi sebesar 34 juta dolar Singapura pada tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena bisnis tersebut melihat pemulihan baik dalam volume maupun harga.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement