Sementara untuk kapasitas pembangkit listrik bioenergi, realisasinya sebesar 1.812,7 mw dari target tahun ini sebesar 1.881 mw. Kemudian realisasi pembangkit listrik panas bumi sebesar 1.698,5 mw dari target tahun ini sebesar 1.858,5 mw. Terlepas dari realisasi investasi ketenagalistrikan yang masih landai pada semester I/2017, sebelumnya PwC Indonesia dalam diskusi yang digelar bersama Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menilai iklim investasi di sektor ketenagalistrikan nasional semakin kondusif.
PwC menyebutkan survei terhadap investor menunjukkan para penanam modal mulai melihat keseriusan pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan di sektor kelistrikan. APLSI dan PwC Indonesia menyebut tiga tantangan besar yang dihadapi industri kelistrikan nasional, antara lain ketidakpastian regulasi, kurangnya koordinasi di antara kementerian/lembaga (K/L) pemerintah, dan pengelolaan program 35.000 megawatt (mw).
Meski begitu, sebagian besar responden survei optimistis hambatan tersebut secara serius mulai diurai pemerintah dan terdapat peluang signifikan bagi investor swasta untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam meningkatkan investasi.
Terkait dengan itu, Ketua APLSI Ali Herman meminta pemerintah segera mengurai hambatan-hambatan tersebut. Sebab, pengembangan energi dan sumber daya secara umum dan industri ketenagalistrikan secara khusus berperan besar dalam pertumbuhan suatu negara. “Kita harap pemerintah segera menyelesaikan berbagai hambatan-hambatan investasi kelistrikan di dalam negeri,” ujar dia.
(Rizkie Fauzian)