JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk terus mendorong investasi di sektor ketenagalistrikan. Untuk itu, aturan dan regulasi yang dinilai menghambat investasi akan benahi.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, upaya mendorong investasi di sektor ketenagalistrikan sangat penting mengingat kebutuhan akan tenaga listrik terus tumbuh. Untuk meningkatkan investasi, tegasnya, Kementerian ESDM akan berbenah mengubah segala regulasi yang menghambat laju investasi.
“Pemerintah akan terus membenahi aturan, baik terkait pokok-pokok power purchase agreement, subsidi tepat sasaran, sampai pada permasalahan izin lahan,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca juga: Jonan: China Huadian Ingin Investasi di Pembangkit Listrik Indonesia
Hingga semester I/2017, dia menyebutkan, kapasitas terpasang pembangkit listrik telah bertambah sebesar 1.361,6 megawatt (mw). Sementara, total kapasitas pembangkit yang sudah terbangun mencapai 14.193 mw. Pemerintah terus berkomitmen menambah kapasitas pembangkit seiring meningkatkannya konsumsi listrik.
Pada semester I/2017 tercatat konsumsi listrik sebesar 977,69 kwh/kapita. Sementara, realisasi investasi di sektor ketenagalistrikan pada periode yang sama mencapai Rp56,3 triliun. Pemerintah menargetkan tahun ini total investasi ketenagalistrikan mencapai Rp261,9 triliun.
Andy optimistis target tersebut akan tercapai. Menurut dia, umumnya investasi akan meningkat di paruh kedua tahun ini. “Biasanya pada awal tahun memang agak landai. Namun, pada akhir tahun akan melesat naik,” tuturnya.
Baca juga: WOW! RI-Turki Teken Kerjasama Investasi Rp6,7 Triliun
Hal senada dikatakan Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Syofvi Felienty Roekman. Investasi ketenagalistrikan menurutnya terus mengalami kenaikan. Dia meyakini target tahun ini akan tercapai didukung dengan eksekusi proyek yang sedang digalakkan mulai dari produksi listrik sampai pada tingkat pelayanan pelanggan. “Investasi PLN terus mengalami kenaikan,” ujarnya.
Sementara Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Ridha Mulyana memaparkan, realisasi investasi pembangkit listrik dari energi baru terbarukan dan konservasi energi semester I/2017 mencapai Rp6,18 triliun. Pihaknya menetapkan target tahun ini sebesar Rp19,52 triliun.
Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menambahkan, pada semester I/2017 pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan mikrohidro mencapai 12,45 mw dari target tahun sebesar 124,28 mw.
Baca juga: Duh, Semester I-2017 Investasi Pembangkit Listrik Baru 21,4%
Sementara untuk kapasitas pembangkit listrik bioenergi, realisasinya sebesar 1.812,7 mw dari target tahun ini sebesar 1.881 mw. Kemudian realisasi pembangkit listrik panas bumi sebesar 1.698,5 mw dari target tahun ini sebesar 1.858,5 mw. Terlepas dari realisasi investasi ketenagalistrikan yang masih landai pada semester I/2017, sebelumnya PwC Indonesia dalam diskusi yang digelar bersama Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menilai iklim investasi di sektor ketenagalistrikan nasional semakin kondusif.
PwC menyebutkan survei terhadap investor menunjukkan para penanam modal mulai melihat keseriusan pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan di sektor kelistrikan. APLSI dan PwC Indonesia menyebut tiga tantangan besar yang dihadapi industri kelistrikan nasional, antara lain ketidakpastian regulasi, kurangnya koordinasi di antara kementerian/lembaga (K/L) pemerintah, dan pengelolaan program 35.000 megawatt (mw).
Meski begitu, sebagian besar responden survei optimistis hambatan tersebut secara serius mulai diurai pemerintah dan terdapat peluang signifikan bagi investor swasta untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam meningkatkan investasi.
Terkait dengan itu, Ketua APLSI Ali Herman meminta pemerintah segera mengurai hambatan-hambatan tersebut. Sebab, pengembangan energi dan sumber daya secara umum dan industri ketenagalistrikan secara khusus berperan besar dalam pertumbuhan suatu negara. “Kita harap pemerintah segera menyelesaikan berbagai hambatan-hambatan investasi kelistrikan di dalam negeri,” ujar dia.
(Rizkie Fauzian)