Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lupakan Lonjakan Harga Komoditas, Begini Jurus Atasi Ketimpangan di RI!

Trio Hamdani , Jurnalis-Kamis, 10 Agustus 2017 |16:51 WIB
Lupakan Lonjakan Harga Komoditas, Begini Jurus Atasi Ketimpangan di RI!
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Masalah ketimpangan di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah. Adapun gini ratio pada Maret 2017 sebesar 0,393%. Angka tersebut hanya turun 0,001 poin dibanding September 2016 yang sebesar 0,394%. Salah satu kunci menekan ketimpangan ada pada sektor industri.

Harga-harga komoditas saat ini disebut-sebut sedang berada di rentang yang terbilang rendah, alias tidak terlalu tinggi. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Ari Kuncoro menilai, di kondisi seperti itu, sektor industri manufaktur dan jasa perlu didorong.

Menurut dia, lonjakan harga komoditas atau commodity boom yang terjadi di Indonesia waktu itu sekalipun, sayangnya tidak mampu mengangkat pendapatan industri secara merata. Oleh karena itu, dampaknya hanya dirasa oleh sebagian sektor industri.

"Sekarang dengan penurunan harga komoditas, maka efek itu jadi seimbang, tapi itu bukan sesuatu yang harus dikejar. Yang harus dikejar adalah suatu pertumbuhan di sektor nonkomoditas manufaktur dan jasa," kata dia saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Baca Juga:

Top! Pemerintah Maksimalkan Kebijakan Prokelompok Miskin

Simak! Faktor Penyebab Ketimpangan RI dan Langkah Memberantasnya

Dia menilai, imbas positif dari lonjakan harga komoditas hanya banyak dirasakan oleh sektor industri berbasis komoditas. "Boom commodity itu yang jalan orang yang punya tambang segala macam. Jadi efek pendapatannya itu tidak seimbang," paparnya.

Sementara, sektor jasa dan manufaktur merupakan industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Industri padat karya semacam itu perlu diberikan porsi perhatian lebih. Sebab, tingginya angka pengangguran berkorelasi terhadap ketimpangan.

Dengan terserapnya tenaga-tenaga siap kerja berkat tumbuhnya sektor industri yang padat karya, secara perlahan ketimpangan akan berkurang.

"Kalau manufaktur dan jasa yang kerja banyak, kalau pertambangan yang kerja tidak begitu banyak, ekstrak lalu ekspor. Jadi cari sektor yang tenaga kerja banyak, padat karya di daerah yang padat penduduknya," tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement