Terkurung Daratan, RI Akan Investasi Aquaculture di Uzbekistan
JAKARTA - Deputy Prime Minister Uzbekistan Zoyir Mirzaev telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Pertemuan juga dilakukan bersama delegasi lainnya dari Uzbekistan.
Zoyir Mirzaev juga menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Sumber Daya sektor Perairan di Uzbekistan. Untuk itu, dalam pertemuan ini juga turut dibahas tentang kerjasama pada sektor pertanian dan perikanan.
Baca juga: Reformasi Sektor Perikanan, Menteri Susi: Dulu Ikan Tuna Sulit Didapat!
Uzbekistan pun meminta agar investor di Indonesia untuk dapat berinvestasi pada sektor pertanian dan perikanan di Uzbekistan. Khususnya pada sektor perikanan, Uzbekistan berharap agar investor asal Indonesia dapat berinvestasi secara khusus pada sektor budidaya perairan atau aquaculture.
"Sekali lagi, perikanan ini lebih pada aquaculture karena Uzbekistan merupakan negara landlocked (terkurung daratan)," ujar Retno Marsudi di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Baca juga: 16.056 Pulau Indonesia Sudah Memiliki Nama, Menteri Susi Lapor PBB
Sebagai tindak lanjut, Jokowi pun segera akan mengirimkan tim ke Uzbekistan. Diharapkan, kerjasama ini akan dapat segera direalisasikan.
"Mereka meminta Indonesia untuk dapat segera melakukan kerjasama yang sifatnya konkret, dan Presiden sudah menyanggupi setelah kunjungan ini akan ada delegasi Indonesia yang akan datang ke Uzbekistan untuk mengonkretkan kerjasama yang diharapkan," tuturnya.
Uzbekistan memang tertarik untuk dapat menjalin kerjasama dengan Indonesia. Bahkan, kunjungan delegasi Uzbekistan ke Indonesia saat satunya adalah untuk mempelajari tentang pertanian dan perikanan yang tengah dikembangkan oleh Indonesia.
Pada sektor pangan, telah dibahas tentang ketahanan pangan atau food security. Tak hanya beras, Uzbekistan juga belajar dari Indonesia terkait pengembangan produk lainnya seperti lada.
Pada sektor perikanan, budidaya perairan atau aquaculture juga turut menjadi perhatian dari Uzbekistan. Hal ini ingin dipelajari lebih dalam oleh Uzbekistan kepada Indonesia.
(Fakhri Rezy)
